Rabu, 24 Desember 2025

Kemenbud Luncurkan Platform Read Indonesia untuk Promo Sastra Indonesia ke Dunia

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Fadli Zon Menteri Kebudayaan RI meluncurkan platform Read Indonesia di Gedung Kemendikdasmen, Jakarta Selatan, Selasa (23/12/2025). Foto: Kemenbud.

Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) meluncurkan Platform Read Indonesia yang dapat diakses melalui readindonesia(dot)id, platform digital yang dirancang sebagai gerbang promosi sastra Indonesia ke tingkat global.

“Ini menjadi penanda bahwa negara hadir secara lebih sadar, terencana, dan bertanggung jawab dalam mengelola promosi sastra nasional. Ini bukan sekadar peluncuran sebuah platform digital, melainkan langkah awal menuju penguatan sistem promosi sastra Indonesia yang berkelanjutan dan berorientasi global,” kata Fadli Zon Menteri Kebudayaan (Menbud), Rabu (24/12/2025).

Melalui satu ruang terintegrasi, Read Indonesia menyajikan informasi mengenai karya sastra Indonesia, profil penulis dan sastrawan, festival sastra, hingga capaian dan penghargaan, sebagai rujukan bagi publik global.

Menbud menyampaikan bahwa penguatan promosi sastra sejalan dengan amanat Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menegaskan peran negara dalam memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.

“Salah satu upaya memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia adalah melalui promosi kebudayaan, dan sastra merupakan bagian penting dari upaya tersebut. Sastra adalah salah satu dari sepuluh Objek Pemajuan Kebudayaan yang memiliki peran strategis dalam memperkenalkan nilai-nilai budaya Indonesia,” imbuhnya, seperti dilaporkan Antara.

Fadli juga menyoroti besarnya potensi sastra Indonesia yang belum sepenuhnya dikenal di tingkat internasional, salah satunya akibat keterbatasan penerjemahan dan jejaring global.

“Potensi sastra kita sangat besar, tetapi salah satu tantangan utamanya adalah karya-karya tersebut belum banyak dikenal di dunia internasional. Karena itu, penguatan ekosistem sastra, termasuk penerjemahan dan penguatan jejaring global, menjadi agenda penting ke depan,” kata Fadli.

Dalam konteks tersebut, Fadli menjelaskan bahwa Platform Read Indonesia dirancang sebagai ruang rujukan yang memperkenalkan sastra Indonesia melalui karya dan para pelakunya, sekaligus menjadi jembatan yang menghubungkan penulis, penerbit, dan pembaca lintas negara.

Namun demikian, dia menegaskan bahwa platform ini bukanlah tujuan akhir, melainkan instrumen strategis yang perlu didukung oleh kebijakan yang tepat. “Ini adalah instrumen strategis yang harus didukung oleh kebijakan kurasi yang kuat, program penerjemahan yang konsisten, serta penguatan kapasitas penulis dan penerbit nasional agar mampu berinteraksi dengan ekosistem global,” tegasnya.

Sementara itu, Endah T. D. Retnoastuti Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, dalam laporannya menyampaikan bahwa Platform Read Indonesia dirancang untuk menjawab kebutuhan akan ruang promosi sastra Indonesia yang terintegrasi dan mudah diakses oleh publik internasional.

“Karya-karya sastra Indonesia begitu kaya, tetapi selama ini belum memiliki satu ruang terintegrasi untuk mempromosikan para sastrawan, karya-karya mereka, festival sastra, serta capaian dan penghargaan yang diraih. Platform Read Indonesia kami rancang untuk menjawab kebutuhan tersebut,” jelas Endah. (ant/ham/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 24 Desember 2025
27o
Kurs