Kamis, 25 April 2024

IMF Tegaskan Indonesia Punya Kapasitas Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Kenneth Kang Deputi Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF (pertama kiri) dan Changyong Rhee Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF (ketiga kiri) dalam konferensi pers di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018). Foto: Antara

Dana Moneter Internasional (IMF) menilai Indonesia memiliki kapasitas yang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan global.

Kenneth Kang Deputi Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF menyebutkan, beberapa tantangan eksternal seperti normalisasi kebijakan moneter AS dan penguatan dolar AS telah berdampak pada depresiasi rupiah sebesar 11 persen terhadap dolar AS.

Di satu sisi, dampak yang sama juga dirasakan Australia dan Selandia Baru.

“Jadi Indonesia bukan satu-satunya negara yang terdampak situasi ekonomi global. Di tengah guncangan ini, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat,” kata Kang dalam konferensi pers di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia, di Nusa Dua, Jumat (12/10/2018).

Aliran utang publik sebesar 30 persen dari PDB akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diprediksi berada di kisaran 5 persen pada 2018 dan 2019.

Cadangan devisa 115 miliar dolar AS, inflasi yang terkendali, dan tingkat kecukupan modal perbankan yang mencapai 22 persen juga menunjukkan kestabilan keuangan Indonesia.

Indonesia, menurut Kang, telah bereaksi tepat terhadap tekanan ekternal dengan memastikan penerapan kebijakan yang memprioritaskan kestabilan ekonomi, dengan menargetkan defisit fiskal yang lebih rendah dan membiarkan nilai tukar menyesuaikan kondisi pasar.

“Indonesia telah melakukan reformasi dalam beberapa tahun terakhir dengan mengadaptasi kerangka kerja kebijakan moneter, peran fiskal, dan membuka perdagangan bebas. Kami juga mendukung langkah-langkah yang dilakukan Indonesia untuk mendukung stabilitas keuangan mikro,” kata dia.

IMF, dilansir dari Antara, baru saja meluncurkan buku “Realizing Indonesia’s Economic Potential” tentang kemajuan Indonesia dalam berbagai aspek selama dua dekade terakhir.

Buku tersebut juga memaparkan paket komprehensif reformasi struktural dan fiskal yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah, diantaranya strategi untuk meningkatkan pendapatan tambahan sekitar 5 persen dari PDB yang dapat digunakan untuk mendanai infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor jasa.

Kombinasi reformasi kebijakan yang komprehensif ini akan membantu mendorong investasi dan kegiatan swasta.

“Pertumbuhan Indonesia akan dapat meningkat sebesar 1 persen dalam jangka menengah,” pungkas Kang. (ant/nin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs