Jumat, 17 Mei 2024

Investasi Jatim Semester Satu 2023 Tembus Rp61,2 Triliun, Tertinggi Ketiga di Indonesia

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi, investasi. Foto: tahfidzqu.com

Realisasi investasi di Jawa Timur (Jatim) mencatatkan tren positif. Menurut data dari Bahlil Lahadalia Menteri Investasi, Jumat (21/7/2023) lalu, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jatim di Semester I 2023 tembus Rp61,2 triliun.

Kata Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim, realisasi investasi pada semester I tahun ini tercatat menjadi tertinggi ketiga di Indonesia.

Secara year on year (YoY), realisasi investasi Jatim meningkat 14,2 persen dibanding semester I tahun kemarin yang mencapai Rp53,5 triliun. Sementara dari semester II tahun 2022 tumbuh 7,6 persen.

“Bahkan capaian ini sudah memenuhi 54,6 persen dari target investasi Rp112 Triliun sesuai RKPD Perubahan,” ujar Khofifah, Kamis (3/8/2023).

Gubernur Jatim menjelaskan realisasi investasi Rp61,2 triliun ini terdiri dari PMA yang mencapai Rp 29,6 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 51,9 persen dibanding semester I 2022 yang mencapai Rp 19,5 triliun. Sementara realisasi PMDN semester I 2023 tercatat sebesar Rp31,5 triliun.

“Tren realisasi investasi PMA terus menguat sejak semester I 2021, hal ini perlu diantisipasi dengan pembangunan fasilitas/infrastruktur penanaman modal yang tangguh,” katanya.

Kontributor tertinggi realisasi investasi secara total PMA adalah sektor pertambangan yang mendominasi realisasi PMA sebesar Rp11,6 triliun setara dengan 33,1 persen dari total realisasi PMA.

Sedangkan sektor Perumahan, KI, dan perkantoran mendominasi realisasi PMDN senilai Rp5,9 triliun atau setara 18,7 persen dari total PMDN.

Total PMA dan PMDN didominasi sektor pertambangan dengan kontribusi paling besar mencapai Rp11,6 triliun, diikuti Industri Logam Dasar, Barang Logam Bukan Mesin & Peralatannya Rp7,6 triliun, Perumahan, Kawasan, Industri & Perkantoran Rp6 triliun, Industri Makanan Rp5,9 triliun, serta Industri Kimia & Farmasi Rp5,6 triliun.

Sementara itu untuk daerah penyumbang terbesar meliputi Kabupaten Gresik Rp22,9 triliun, Kota Surabaya Rp12 triliun, Kabupaten Pasuruan Rp6,2 triliun, Kabupaten Sidoarjo Rp5,7 triliun, dan Kabupaten Tuban Rp9,1 triliun.

“Gresik menjadi kontributor tertinggi realisasi PMA. Sebab di sana ada PT. Freeport Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan. Sedangkan realisasi investasi PMDN kontributor tertingginya Surabaya,” jelasnya. (wld/bil/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 17 Mei 2024
33o
Kurs