Kamis, 2 Mei 2024

Menko Sebut RI Berpengalaman Atasi Inflasi Saat Konflik Rusia-Ukraina

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Airlangga Hartarto Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Menko Perekonomian saat menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/4/2024). Foto: Antara

Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan Indonesia mempunyai pengalaman mengatasi inflasi di tengah ketidakpastian global yakni saat konflik Rusia-Ukraina memanas.

“Kita berpengalaman dalam penanganan inflasi saat konflik Ukraina. Saat konflik tersebut, kita lihat secara keseluruhan inflasi kita masih terkendali,” kata Airlangga dilansir Antara pada Jumat (19/4/2024).

Dia menyebutkan konflik Rusia-Ukraina saat itu memberikan efek inflasi dengan level tertinggi di 5,95 persen. Namun, saat ini inflasi sudah relatif terkendali di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen.

Pada inflasi saat ini, ia mengamini bahwa komoditas bahan pangan menyumbang inflasi yang cukup tinggi.

Namun, dia mengingatkan bahwa hal itu disebabkan oleh fenomena El Nino yang terjadi pada Juli 2023 dan berlanjut pada Februari dan Maret 2024.

Airlangga menilai harga komoditas bahan pangan seperti beras dan minyak goreng sudah mulai mendatar. Demikian pula pada harga cabai rawit dan cabai merah yang turun.

“Jadi, inflasi ini tidak tergantung kepada konflik di Timur Tengah. Ini inflasi dari faktor dalam negeri dan pengaruh dari El Nino kemarin,” ujarnya.

Dalam penanganan inflasi selama ini, ia juga menegaskan bahwa pemerintah telah bekerja sama secara erat dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar inflasi tetap terkendali dalam rentang 2,5 persen plus minus 1 persen.

Pemerintah pusat dan daerah juga terus memperkuat koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam upaya pengendalian inflasi di tengah tekanan global.

Upaya pengendalian inflasi juga didukung dengan kebijakan moneter, seperti kebijakan pro-stability dan pro-growth, serta kebijakan fiskal seperti optimalisasi APBN dan APBD sebagai shock absorber.

Selain itu, pemerintah juga menerapkan strategi upaya pengendalian inflasi “4K” yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. (ant/ike/ham/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
29o
Kurs