Jumat, 3 Mei 2024

Sekolah Favorit Jadi Primadona Saat Penerimaan Siswa Baru

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Sekolah favorit jadi primadona terutama waktu penerimaan siswa baru. Dari rating dan peminat jumlah pasti lebih tinggi dibanding sekolah yang dianggap biasa saja.

Beberapa orang tua di Surabaya mengatakan, indikator sekolah favorit di antaranya prestasi dan fasilitasnya. Yang utama kurikulum materi yang diajarkan pada siswanya, lalu kegiatannya bagaimana sekolah itu menumbuhkan bukan hanya akademisnya tapi juga kreativitasnya.

Selain itu juga lebih mengutamakan ke arah pendidikan bukan pengajaran. Pendidikan itu ada pendidikan akhlaq dan moral sedangkan pengajaran lebih banyak ke ilmu. Tentunya juga didukung dengan fasilitas-fasilitas yang ada.

Menurut Munif Chatib Pengamat dan Konsultan Pendidikan, selama ini di masyarakat ada yang salah dalam menilai sekolah favorit atau bukan.

“Sekarang ini yang saya lihat sekolah favorit itu dilihat dari berapa banyaknya seleksi masuk apalagi sekolah swasta. Kalau sekolah negeri mungkin bisa dengan model penerimaan yang formal dari nilai. Tapi bagaimanapun caranya menurut saya sekarang ini masih memilih-milih, sekolah yang pakai seleksi ketat itulah sekolah yang favorit,” kata dia.

Kata Munif, sekolah favorit itu harus the best process bukan the best input di antara indikator guru.

“Sekolah favori dan unggul adalah sekolah yang the best process. Bagaimanapun kondisi peserta didik yang masuk maka dalam proses belajar mengajarnya itu the best. Indikatornya itu guru berarti gurunya yang harus the best,” ujar dia.

Kata Munif, ketika sebuah sekolah mampu memberikan informasi kepada masyarakat tentang kualitas gurunya dalam mengajar karya-karya gurunya dan lain-lain kepada masyarakat. Masyarakat dengan cara membaca, melihat bahwa sebuah sekolah punya guru-guru hebat itulah yang semestinya menjadi sekolah favorit.

“Pasti kalau sudah the best process maka guru-gurunya siap lahir batin akan mengajar, mendidik dengan hati bagaimanapun kondisi siswanya,” katanya.

Menurut Munif, saran dan lokasi strategis seharusnya hanya penunjang bukan indikator sekolah favorit. Masyarakat masih terjebak pada definisi ini meski potret sekolah jauh berbeda dibanding 5 tahun lalu. (gk/dwi/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
30o
Kurs