Jumat, 3 Mei 2024

Jokowi Ajak LDII Menjaga Kerukunan dan Toleransi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Jokowi Presiden RI saat pidato di Musyawarah Nasional VII LDII di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2016). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Joko Widodo (Jokowi) Presiden mengajak Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menjaga kerukunan dan toleransi.

Pernyataan Jokowi disampaikan dalam pidatonya di Musyawarah Nasional VII LDII di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2016).

“Setiap organisasi harus berjiwa Pancasila, berjiwa Bhinneka Tunggal Ika, menjunjung tinggi toleransi, berjiwa gotong royong, karena itu saya apresiasi, saya sangat menghargai kegiatan LDII baik melalui kegiatan pengajaran pengamalan dan penyebaran Islam berdasarkan Al Quran dan hadits yang selama ini telah turut serta menjaga keindahan kerukunan hidup di nusantara di Indonesia,” ujar Jokowi.

Presiden dalam pidatonya juga menyinggung masalah kompetisi ekonomi ke depan yang akan semakin sengit.

“Saya ingin berbicara masalah era kompetisi masalah ekonomi ke depan persaingan antar negara akan semakin sengit,” kata dia.

Persaingan itu, menurut Jokowi ada tiga, masing-masing energi,pangan, dan air.

“Berkaitan dengan energi, ini akan jadi rebutan, yang kedua adalah berkaitan dengan pangan ini juga akan jadi rebutan karena penduduk akan melonjak tahun 2043 kira-kira 12,3 miliar manusia di dunia ini. Ketiga, yang berkaitan dengan air. Nanti juga akan rebutan karena bumi semakin panas,” kata dia.

Tiga hal tersebut, kata Presiden, yang sebetulnya yang memiliki kekuatan. Energi, pangan dan air sebetulnya ada tetapi belum dikelola secara baik dalam rangka menghadapi persaingan masa depan.

Minyak, gas, meskipun pengelolaan yang tidak baik, kata Jokowi, justru jadi net importir minyak tapi selain minyak Indonesia masih memilki sumber-sumber gas yang banyak. Energi terbarukan yang belum digarap, energi dari air, aingin, dari ombak, karena 70 persen Indonesi adalah samudra, laut

“Berkaitan dengan pangan, kita juga tidak dikelola dengan baik, padahal kita negara yang subur. Semuanya sekarang ini saya bicara apa adanya, impor semuanya yang berkaitan dengan pangan. Beras tahun lalu impor tapi tahun ini nanti sampai akhir tahun moga-moga tidak,” ujar Presiden.(faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
29o
Kurs