Selasa, 30 April 2024

Mental Tangguh Penting Bagi Jurnalis Foto

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Diklat yang digelar untuk calon anggota baru UKM Chipoc Unitomo Surabaya. Foto: Totok suarasurabaya.net)

Semangat kerja saja tidak cukup bagi seorang jurnalis foto. Mental yang tangguh, tidak gampang menyerah, menjadi bagian penting bagi profesi yang mulai dilirik para mahasiswa khususnya jurusan komunikasi.

Militansi itulah yang ingin ditanamkan kepada anggota baru Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Communication Photography Club (Ciphoc) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, dalam kegiatan diklat yang bakal berakhir pada Minggu (10/1/2016) mendatang nanti.

“Kami mewajibkan mereka mengenakan rompi dari koran, membawa miniatur kamera berbahan kardus, serta berkalung id card yang juga dari kardus. Mereka kami minta hunting disekitar kampus. Kami ingin ajak mereka berinteraksi di warung-warung kopi disana,” ujar Dwi Bayu Taruna, ketua pelaksana Diklat Ciphoc 2016.

Untuk menjadi jurnalis foto handal dibutuhkan banyak bekal. Termasuk belajar terus menerus, selalu berproses dan tidak pernah berhenti berkarya diharapkan menjadi inspirasi bagi anggota baru. “Bergabung dengan UKM Ciphoc memang tidak sebatas belajar fotografi,” kata Bayu.

Pada diklat kali ini, beberapa materi disampaikan diantaranya sejarah Ciphoc, kemahasiswaan, kepemimpinan, hunting foto, evaluasi foto, manajemen pameran maupun diskusi foto. Tidak ketinggalan, teknik-teknik fotografi lawas, seperti kamera lubang jarum.

Handi Adam peserta diklat UKM Chipoc mengaku harus bekerja keras agar dapat mengikuti pelatihan mengingat materi-materi yangdisampaikan tidak hanya menantang tetapi sekaligus menguji keberanian dan keterampilan.

“Benar-benar mengunji mental. Kami dituntut meyakinkan seseorang di lokasi yang menjadi tempat pengambilan foto, agar mau difoto. Dan ternyata itu tidak gampang,” kata Handi Adam.

Ditegaskan bahwa peralatan canggih bukanlah jaminan menghasilkan karya-karya yang menarik dan bagus tanpa dibekali dengan keterampilan serta keuletan.

“Jurnalis foto yang menenteng tas berisi kamera dan perlengkapannya, memang terlihat asyik dan keren. Tapi apakah itu jaminan?? bahwa foto-foto yang dihasilkan maksimal???” ujar Habibur Rohman satu diantara pemateri yang juga jurnalis foto Harian Surya.

Sementara itu Ali Masduki pemateri lainnya, yang bekerja di Harian Sindo Biro Jatim sebagai jurnalis foto menyampaikan bahwa menjaga kondisi fisik tetap fit, serta punya stamina prima juga penting bagi seorang jurnalis foto. “Oleh karena itu stamina prima juga wajib dimiliki jurnalis foto,” kata Ali Masduki pada suarasurabaya.net, Jumat (8/1/2016).(tok)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
29o
Kurs