Selasa, 30 April 2024

SIA 2017 Cari Pemuda Ternate Berdedikasi Untuk Bangsa

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Seremonial sederhana dimulainya SIA 2017 di Ternate. Foto: Humas Astra International.

Program SATU Indonesia Awards pertamakalinya kunjungi Ternate, Maluku Utara. Mencari anak muda penuh dedikasi dan pengabdian untuk masyarakat dan Indonesia. Untuk bangsa.

Ternate merupakan kota kedua setelah Tarakan yang menjadi kota tujuan PT Astra International Tbk dalam mencari mutiara bangsa.

Ternate sebagai kota kepulauan kaya mutiara laut dan batu bacan dipilih sebagai kota kedua roadshow SATU Indonesia Awards (SIA) 2017 karena dipercaya memiliki pemuda pemudi tak kenal lelah memberi manfaat masyarakat di sekelilingnya.

Digelar di Universitas Khairun, Bincang Inspiratif SATU Indonesia Awards 2017 dihadiri pelajar, mahasiswa, LSM, anggota komunitas dan berbagai institusi terkait bidang penilaian SIA (pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, kesehatan dan teknologi).

Menghadirkan narasumber Dr M. Tauhid Soleman Pakar Teknologi Informasi sekaligus Sekertaris Daerah Ternate, Dr. Onno W. Purbo Dewan Juri SATU Indonesia Awards, Yulian Warman Head of Public Relations PT Astra International Tbk, Riza Deliansyah Head of Environment & Social Responsibility PT Astra International Tbk, Dr Said Hasan Wakil Rektor 4 Universitas Khairun serta Apriliawan Hadi penerima SATU Indonesia Awards 2015.

Yulian Warman Head of Public Relations berharap akan ada kandidat penerima apresisasi SATU Indonesia Awards 2017 dari kota Ternate.

“Setiap tahun kami selalu berkeliling ke pelosok Indonesia karena kami percaya masih banyak mutiara bangsa yang bekerja keras tanpa pamrih untuk lingkungannya. Tahun ini kami berharap akan menemukan mutiara baru di Ternate,” terang Yuian Warman.

Onno Purbo juri SATU Indonesia Awards 2017 juga memberikan arahan kepada mutiara-mutiara Ternate agar dapat mencapai yang terbaik.

“Saya mengajak seluruh pemuda Ternate yang memberi manfaat bagi masyarakat luas di berbagai bidang untuk menjadi kandidat penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2017. Mari bersama-sama kita berbagi inspirasi membangun bangsa,” tegas Onno Purbo.

Sementara itu, diceritakan Apriliawan Hadi, di kampung halamannya Desa Sragi, Banyuwangi, mencoba mencari solusi alat untuk peternak sapi agar susu yang dihasilkan bertahan lama dan kandungan bakteri patogen yang bisa menyebabkan penyakit.

Hadi pun berpikir untuk menciptakan alat pasteurisasi. Pada 2007, Hadi mendapatkan kesempatan melakukan penelitian melalui Program Kreatif Mahasiswa (PKM). Hadi berhasil menemukan teknologi pasteurisasi modern berbasis kejut listrik yang dinamai Latte Electricity (LE).

Melalui CV Inovasiana Anak Negeri, Hadi membuat mesin LE menjadi dua jenis berdasarkan kapasitasnya, yakni kapasitas 20 liter dan kapasitas 1,2 ton.

Penelitian Hadi terus berkembang hingga pada pembuatan Keju dan Yoghurt yang masih terintegrasi dengan mesin LE buatannya itu.

Kehadiran alat LE karya Hadi membawa harapan baru bagi peternak. Dengan metode kejut listrik, hasil susu perah bisa bertahan lebih lama serta kandungan protein dan gizi dalam susu segar hasil perahan peternak tetap terjaga.

Penerima apresiasi SATU Indonesia Awards (SIA) 2015 ini mengungkapkan banyak dampak positif yang dirasakannya. Satu diantaranya adalah peningkatan respon positif dari customer baik dari UKM kecil hingga besar.

“Untuk teman-teman Ternate, teruslah berinovasi dengan ada atau tidaknya penghargaan. Teruslah berusaha untuk berkarya untuk orang-orang di sekeliling. Jadilah pemuda baik bagi nusa dan bangsa,” pungkas Arilliawan Hadi.(tok/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
33o
Kurs