Jumat, 3 Mei 2024

Valentine days, Sejak 2011 Penjualan Mawar Merosot Terus

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Penjualan bunga mawar merah terus merorot sejak tahun 2011 lalu saat perayaan valentine days. Foto: Totok suarasurabaya.net

Penjualan bunga mawar merah sebagai bagian dari perayaan valentine days, diakui para pedagang bunga di pasar bunga Kayoon Surabaya, sejak sekitar tahun 2011 lalu hingga tahun ini terus merorot turun. Bahkan kerugian sampai mendekati 100 persen.

“Kalau dihitung-hitung mulai tahun 2010 atau 2011, pas ada imbauan tidak merayakan valentine days, omzet penjualan bunga khususnya mawar merah, terus menurun omzet penjualannya. Merosot sampai hampir 100%,” kata Firman satu diantara pedagang bunga di Kayoon.

Menurut Firman, penjualan bunga mawar merah memang mencapai puncaknya saat valentine days. Penjualan bunga mawar merah bisa mencapai ribuan bahkan ada yang sampai puluhan ribu tangkai bersamaan dengan banyaknya masyarakat yang merayakan valentine days.

“Stok 5 ribu tangkai kadang habis tidak sampai seminggu, dan mendekati valentine days kita tambah stok lagi khusus untuk bunga mawar merah. Karena banyak dicari pembeli. Anak muda dan keluarga memang banyak yang beli mawar merah kalau valentine days,” tambah Firman.

Tapi seiring mulai maraknya bunga mawar merah terbuat dari kain dan plastik, kemudian penjualan mulai menurun. “Tapi tidak terlalu banyak penurunannya. Soalnya masih ada yang cari bunga mawar merah yang asli,” tambah Firman.

Omzet penjualan memang mulai menurun, meskipun tidak terlalu drastis. Dan kemudian muncul imbauan larangan merayakan valentine days lantaran disalahgunakan untuk seks bebas dan mabuk-mabukkan mengkonsumsi narkoba, maka penjualan bunga mawar merah langsung drop.

“Beberapa pedagang malah rugi total, khusus untuk penjualan bunga mawar merah pas valentine days. Penjualan terus merosot dan menurun. Sampai tahun ini perkiraan kita penjualan juga tidak banyak, juga tidak terlalu tinggi omzetnya,” ujar Firman.

Nugroho yang juga berdagang bunga di pasar bunga Kayoon, menyampaikan cerita yang tidak terlalu jauh berbeda, soal penjualan bunga mawar merah menjelang valentine days. Penjualan terus menurun dan pembeli semakin sepi sejak sekitar tahun 2011 lalu.

“Mungkin karena ada larangan merayakan valentine days juga. Atau mungkin karena valentine days itu kan bukan tradisi kita, jadi masyarakat juga mulai bosan, dan akhirnya penjualan bunga khususnya mawar merah ikutan menurun jumlahnya,” papar Nugroho.

Sementara itu, pantauan suarasurabaya.net, Senin (13/2/2017) di sepanjang pasar bunga Kayoon, pedagang bunga memang terlihat mulai menyediakan aneka bunga termasuk mawar merah dan aneka hiasan berwarna merah muda termasuk boneka menyambut pembeli yang ingin merayakan valentine days.(tok/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
28o
Kurs