Jumat, 3 Mei 2024

60 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia, 3 Warga Jatim Dianugerahi Penghargaan Menlu Jepang

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya menganugerahkan penghargaan kepada 3 warga Jatim di Rumah Dinas Konjen Jepang, Surabaya, Kamis (4/10/2018) malam. Foto; Baskoro suarasurabaya.net

Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya menganugerahkan penghargaan kepada 3 warga Jatim di Rumah Dinas Konjen Jepang, Surabaya, Kamis (4/10/2018) malam.

Penghargaan ini merupakan bagian dari Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia yang jatuh pada Tahun 2018 ini.

Masaki Tani Konjen Jepang di Surabaya menyebut, 3 warga Jawa Timur ini telah berkontribusi selama bertahun-tahun dalam sejarah hubungan persahabatan Jepang-Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Di hadapan para tamu undangan di Rumah Dinas Komjen Jepang, Masaki memperkenalkan tiga warga Jatim tersebut yaitu, Tomiko Oetoro Mantan Staf Administrasi East Java Japan Club, Joshie Halim Wakil Ketua Pembina East Java Japan Club, dan Prof. Djodjok Soepardjo Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Unesa.

Tomiko Oetoro meski telah meninggal pada Maret 2018 lalu, namun ia telah ditetapkan mendapat penghargaan karena jasa-jasanya di East Java Japan Club. Ia memulai kiprahnya sejak 1983 hingga 1996 sebagai staf Administrasi. Pada acara ini, Tomiko Oetoro diwakili oleh Oetoro, suaminya.

“Keberadaan beliau sungguh merupakan ‘kamus hidup’ bagi masyarakat Jepang di Jawa Timur,” kata Masaki.

Ia menyebut, pada 1979 jumlah warga Jepang di Jawa Timur makin banyak dan membutuhkan staf administrasi di kantor EJJC (East Java Japan Club), dan Tomiko berperan dalam hal ini.

Sedangkan, Joshie Halim yang pernah bersekolah hingga S-3 di Jepang, berjasa dalam membangun gedung Sekolah Jepang Surabaya di tahun 1995.

“Beliau menerima kontrak desain dan pengawasan konstruksi tanpa imbalan,” katanya mengenang.

Lanjutnya, Masaki juga menyebut, lebih dari 20 tahun, Joshie Halim telah mengabdi menjadi wakil ketua pembina East Java Japan Club (EJJC) dan Wakil Ketua Pengurus Pemeliharaan Sekolah Jepang Surabaya.

Prof. Djodjok yang merupakan Wakil Rektor Unesa, juga disebut memiliki kontribusi di bidang pendidikan. Sebagai penerima beasiswa pemerintah Jepang, ia kemudian menjadi perintis peneliti Bahasa Jepang di Jawa Timur. Tak hanya itu, ia juga turut mendirikan kursus bahasa Jepang “NICE Center” di tahun 2000 dan kini dikenal dengan “IMC Center”.

“Tiga tokoh ini adalah tokoh besar yang telah berjasa selama 30 tahun lebih dalam sejarah hubungan persahabatan kedua negara,” kata Masaki Tani.

Sebagai Informasi, selain Tiga warga Jatim yang mendapatkan penghargaan pada hari ini (4/10/2018), secara nasional ada 16 Orang dan 4 Organisasi yang mendapatkan penghargaan dari Menteri Luar Negeri Jepang atas jasa-jasanya berhasil meningkatkan hubungan persahabatan Jepang-Indonesia. (bas/tin/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
25o
Kurs