Selasa, 30 April 2024

ITS Gandeng Shell Indonesia Luncurkan Kewirausahaan Energi

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Direktur Kemahasiswaan ITS saat pemaparan kewirausahaan energi. Foto: Humas ITS Surabaya

Dukung pencanangan kedaulatan energi nasional, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gandeng PT Shell Indonesia luncurkan Program Kewirausahaan Bidang Energi.

Guna meningkatkan pengetahuan terkait program tersebut, bersamaan diadakan pula seminar dengan tema: Solusi Energi Bersama Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi (IIEE), di ruang sidang utama gedung Rektorat ITS.

Anita Setyorini, Social Investment Manager PT Shell Indonesia mengatakan, program ini merupakan bagian dari program induk Shell yang sudah ada yaitu, Shell LiveWIRE: Energy Solution.

Sebuah program yang ditujukan untuk memfasilitasi semua anak muda di berbagai dunia yang ingin berkontribusi menyalurkan ide dan penelitiannya pada bidang energi, khususnya energi terbarukan.

Pada program Kewirausahaan Bidang Energi ini, sambung perempuan yang biasa disapa Rini ini, nantinya para mahasiswa ITS akan ditantang untuk memulai bisnis startup mereka di bidang energi.

“Pihak Shell akan memberikan fasilitas berupa pendanaan, pembekalan materi, dan pelatihan bagi para peserta yang berhasil dinyatakan lolos proposal usahanya untuk didanai,” terang Rini.

Rini juga menambahkan, program ini tak hanya dikhususkan untuk mahasiswa ITS, namun juga bagi para pemuda Indonesia yang masih berusia di bawah 35 tahun dan ingin memulai usaha di bidang energy. “Mereka bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti Shell LiveWIRE: Energy Solution,” kata Rini.

Turut hadir pada acara hari itu, Jafar Sodiq Kepala Seksi Investasi Aneka Energi Baru Terbarukan Direktorat Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM.

Jafar mengatakan, peluang anak muda dalam berbisnis di bidang energi terbarukan ini cukup besar. Pasalnya, sumber energi fosil di Indonesia saat ini semakin terbatas.

Menurut prediksi Kementerian ESDM, negeri ini akan kehabisan pasokan minyak 12 tahun ke depan, gas untuk 33 tahun ke depan, dan batu bara untuk 82 tahun ke depan. “Maka di sinilah peran penting adanya energi terbarukan, kita harus mempersiapkan sejak dini,” terang Jafar.

Sementara itu menanggapi tantangan di bidang energi tersebut, Arief Abdurrakhman ST., MT., Kepala Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Mahasiswa ITS menyatakan, ITS akan mampu memikul tantangan tersebut.

“Saya rasa kami mampu menjawab tantangan karena kita kampus teknologi, sekaligus memiliki Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi. Hanya saja, berhasil atau tidaknya bergantung pada kemauan kita, terutama adik-adik mahasiswa,” ulas Arief.

Arief juga menyebutkan berbagai program yang telah dicanangkan ITS untuk menciptakan mahasiswa yang bergelut di bidang wirausaha.

Diantaranya adalah Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Wirausaha, kegiatan wirausaha tiap departemen dan koperasi mahasiswa, mata kuliah wajib Technopreneurship dan lain sebagainya.

Saat ini, lanjut Arief ITS pun menyediakan wadah untuk mengurus perihal hak paten, standar, pengemasan dan pelabelan yaitu Technology Transfer Office. “Jadi kalau mahasiswa ITS memiliki produk yang dapat dikomersilkan, langsung saja dikonsultasikan,” pungkas Arief.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
29o
Kurs