Kamis, 2 Mei 2024

Susah Dapat Pekerjaan, Mantan Napiter Minta Bantuan Kemenaker

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Hanif Dhakiri Menteri Ketenagakerjaan (kemeja putih) berdiskusi dengan para mantan napiter dan penyintas, dalam forum Silaturahmi Kebangsaan NKRI, Rabu (28/2/2018), di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Foto: Farid suarasurabaya.net

Ali Fauzi mantan narapidana terorisme (napiter), mengungkapkan sejumlah persoalan yang dihadapi para mantan anggota kelompok radikal, pascamenjalani hukuman penjara.

Salah satunya, kesulitan mendapatkan pekerjaan akibat ‘cap’ sebagai bekas pelaku teror yang masih melekat.

Maka dari itu, mantan perakit bom tersebut meminta bantuan pemerintah khususnya Kementerian Ketenagakerjaan, berupa pelatihan keterampilan supaya para mantan napiter bisa membuka usaha/wiraswasta.

Pernyataan itu disampaikan Ali Fauzi dalam forum Silaturahmi Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Satukan NKRI) yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Untuk mendaur ulang para mantan napiter yang baru keluar (penjara) kami mohon supaya juga mendapat pelatihan keterampilan kerja dari Kemenaker. Istilahnya, kami tidak butuh diberikan ikan setiap hari, tapi cukup berikan kami kail dan jala supaya bisa mengambil ikan sendiri,” ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018).

Sekadar diketahui, Ali Fauzi adalah adik kandung dari Ali Imron, terpidana teroris yang meledakkan bom di Bali I pada tahun 2000.

Sesudah bebas dari penjara, dia dan sejumlah mantan teroris membentuk Yayasan Lingkar Perdamaian di Desa Tenggulun, Kecamatan Sosokkuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Merespon permintaan itu, Hanif Dhakiri Menteri Ketenagakerjaan menegaskan kesiapannya memberikan pelatihan, di bawah koordinasi BNPT.

“Terkait masalah peningkatan keterampilan atau peluang kerja, nanti bisa didata dan sampaikan kepada BNPT. Nanti mereka yang sudah punya keterampilan, akan kami hubungkan dengan perusahaan. Nah, untuk yang perlu pelatihan, berikan datanya perlu ketetampilan apa saja, nanti bisa kami kirim ke sentra pelatihan Kemenaker yang ada di daerah,” tegas Hanif. (rid/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
31o
Kurs