Kamis, 2 Mei 2024

Alumni UK Petra Rebut Gold Award Asia Young Designer Award

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Daniel menerima hadiah sebagai juara peraih Gold Award. Foto: Humas UK Petra Surabaya

Daniel, alumni Arsitektur Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya raih Gold Award dalam ajang Asia Young Designer Award (AYDA) di Jakarta, awal Februari 2019 .

Raihan itu sekaligus menghantarkan Daniel mewakili Indonesia di kategori Arsitektur memperebutkan Asia Young Designer of The Year di Singapura pada bulan Maret 2019 nanti.

“Terus terang tidak menyangka. Karena awalnya penuh ragu untuk ikut lomba ini. Terlebih karena akan melanjutkan studi S2 di Taiwan,” terang laki-laki yang berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,78 ini.

AYDA merupakan kompetisi desain bergengsi tingkat Asia yang diselenggarakan oleh Nippon Paint, dan tahun ini bertema: Forward Challenging Design Boundaries, dengan mengisyaratkan desain bangunan yang dirancang harus mampu meningkatkan kualitas hidup, peka terhadap isu sosial dan mengembangkan masyarakat sekitarnya.

Saat Daniel mengikuti kompetisi AYDA ini, Daniel masih berstatus mahasiswa tingkat akhir, dan berkat dukungan serta support dosen pembimbing, Daniel memberanikan diri mengikuti kompetisi dengan rancangan tugas akhir karyanya yang telah disesuaikan dengan tema lomba.

Kejawan Lor Stacked Fisherman Kampoeng @Kenjeran, adalah ide desain yang ditawarkan Daniel. Langkah awal yang ditempuh penyuka segala macam bacaan ini, adalah mengirimkan presentation board berukuran A2 dengan beberapa kriteria.

Kriteria itu diantaranya wajib menampilkan foto lokasi atau bangunan saat ini lengkap dengan penjelasan proyek, atau pernyataan desain dengan tanpa mencantumkan asal universitas untuk menjaga objektivitas dalam penilaian.

Dari kurang lebih 500 karya anak bangsa yang mengikuti kompetisi ini, karya Daniel ternyata masuk dalam 6 finalis untuk kategori Arsitektur.

Daniel harus bersaing dengan anak muda lainnya yang berasal dari empat universitas yang ada di Indonesia. Uniknya dalam kompetisi AYDA ini, enam finalis mendapatkan coaching session secara personal oleh para dewan juri beberapa minggu sebelum presentasi final.

Setelah merevisi hasil design berdasarkan komentar coaching session dan pelatihan presentasi, keenam finalis kemudian menjalani proses tahap final.

“Nervous banget saat presentasi hasil akhir tersebut. Karena harus presentasi dihadapan delapan juri, sekaligus presentasi itu menggunakan Bahasa Inggris,” terang Daniel yang kini menetap di Taiwan untuk gelar Master of Architecturenya.

Ide mengubah pemukiman horizontal para nelayan menjadi pemukiman vertikal dengan tetap mempertahankan kebiasaan hidup nelayan dan pengolahan ikan nya akhirnya membuat Daniel tidak sia-sia lantaran berhasil merebut Gold Award dengan sederet hadiah dan kesempatan mengikuti pelatihan di luar negeri.

Maret 2019 nanti Daniel akan bersaing dengan 14 Negara di Asia (Bangladesh, Cina, Filipina, Hong Kong, India, Iran, Jepang, Malaysia, Pakistan, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Thailand dan Vietnam) memperebutkan Asia Young Designer of The Year Award dan beasiswa senilai USD 10,000 di Havard Graduate School of Design.

Tidak hanya itu, Altrerosje Asri, S.T., M.T., dosen pembimbing Daniel juga memperoleh penghargaan best lecturer dalam ajang Asia Young Designer Award (AYDA) dan menerima hadiah sebesar Rp. 5.000.000,00.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
30o
Kurs