Minggu, 28 April 2024

Presiden Minta Masyarakat Hentikan Ajakan Uninstall Bukalapak

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Achmad Zaky CEO Buka Lapak (kiri), berbicara dengan Joko Widodo Presiden yang didampingi Pramono Anung Seskab dan Teten Masduki Koordinator Staf Khusus, Sabtu (16/2/2019), di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Istimewa

Joko Widodo Presiden meminta masyarakat berhenti menggalang ajakan menghapus (uninstall) aplikasi jual beli berbasis dalam jaringan (online) Bukalapak, yang belakangan ini viral di berbagai media sosial.

Imbauan tersebut disampaikan Presiden dalam keterangan pers, siang hari ini, Sabtu (16/2/2019), di Istana Merdeka, Jakarta, usai bertemu dengan Achmad Zaky pendiri Buka Lapak.

Menurut Presiden, Pemerintah berkewajiban mendukung inovasi dan kreasi anak-anak muda Indonesia, supaya bisa bersaing dengan negara-negara lain.

“Saya ajak hari ini untuk menghentikan, untuk setop uninstall Bukalapak. Stop. Karena kita harus dorong. Dorong anak-anak muda yang memiliki inovasi, memilki kreativitas untuk maju,” ucap Jokowi.

Dalam hal ini, Presiden, menjaga kelangsungan bisnis dalam jaringan (online) Buka Lapak, yang masuk kategori unicorn (bisnis rintisan berbasis teknologi yang nilai ekonominya di atas 1 miliar Dollar AS) di kawasan ASEAN.

Terkait pernyataan Zaky soal Presiden Baru yang diharapkan bisa meningkatkan anggaran riset dan pengembangan inovasi teknologi informatika, Jokowi menegaskan tidak tersinggung.

“Kita harus bijak dan matang dalam merespon berbagai persoalan,” katanya.

Lebih lanjut, Jokowi Presiden mengungkapkan, Pemerintah tengah mempersiapkan sebuah lembaga riset, untuk melahirkan banyak inovasi.

Nantinya, lanjut Jokowi, lembaga itu akan mendapat alokasi dana riset dan pengembangan sebanyak Rp26 triliun.

Sekadar diketahui, beberapa hari lalu pernyataan Achmad Zaky melalui media sosial, menuai beragam tanggapan warganet.

Cuitan Zaky di Twitter menyinggung rendahnya anggaran untuk riset dan pengembangan bidang teknologi informatika yang dialokasikan Pemerintah Indonesia.

Padahal, Indonesia tengah bersiap menghadapi perubahan yang muncul akibat digitalisasi dan otomasi dalam era industri jilid keempat atau istilahnya Revolusi Industri 4.0.

Zaky lalu menyampaikan harapan supaya Presiden Baru bisa menambah anggaran riset dan pengembangan.

Diksi Presiden Baru itulah yang kemudian memicu reaksi warganet, karena dianggap sebagai pernyataan politis terkait kontestasi Pilpres 2019.

Walau cuitan kontroversial CEO Bukalapak itu sudah dihapus, tapi berbagai respon dengan ‘tanda pagar’ #uninstallbukalapak jadi trending topic di Twitter.

Karena memicu sentimen negatif khususnya para pendukung Jokowi, Kamis (14/2/2019), Zaky mengklarifikasi pernyataannya, lewat media sosial. Dan, hari ini dia menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Presiden, di Istana Merdeka.(rid/tin/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
29o
Kurs