Sabtu, 27 April 2024

Revitalisasi Kota Tua, Konsepnya Harus Jelas Agar Berdampak Positif

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Warna-warni kawasan Jl. Panggung bagian dari revitalisasi kota tua di Surabaya. Foto: Totok suarasurabaya.net

Ramai-ramai membahas rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan revitalisasi kawasan lama atau kawasan tua Kota Surabaya, Agus Sukamto seniman mengingatkan dibutuhkan konsep yang jelas dan tidak ngawur.

“Ya kan mesti terkonsep. Konsepnya memang harus jelas dan tidak asal-asalan, apalagi ngawur. Kalau dengan konsep yang jelas diharapkan nantinya juga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Ini penting diperhatikan, agar kota menjadi semakin ikonik,” terang Agus Sukamto.

Dengan konsep pembangunan yang jelas dan terukur, lanjut Agus, diharapkan hasil dari revitalisasi tersebut juga mampu bertahan untuk jangka waktu yang lama. “Jangan sampai revitalisasi itu, cuma sekedar bersih-bersih, dan pas ganti pimpinan maka kebijakan revitalisasi itu berubah lagi, kan repot,” kata Agus.

Revitalisasi kawasan butuh konsep agar tujuan atau hasil akhirnya mampu memberikan dampak positif bagi kota sekaligus juga memberi dampak positif dan kebermanfaatan bagi masyarakatnya.

“Misalnya untuk tujuan turisme, maka revitalisasi kawasan kota tua harus memberikan dampak bagi kota sekaligus bagi masyarakat di sekitarnya. Turisme akan datang, tetapi akan menjadi tidak bermanfaat ketika kota tidak mendapatkan dampak positif, demikian juga dengan masyarakatnya,” ujar Agus yang juga pengajar.

Bagi Agus yang pernah mengikuti studi ekskursi di Prancis atas undangan pemerintah Prancis, mengingatkan bahwa revitalisasi juga perlu dilandasi tujuan yang nyata, dan target yang jelas.

“Karena di dalam sebuah kawasan tentunya akan ada berbagai hal, seperti misalnya bangunan herritage, budaya, dan masyarakat. Jadi aneh kalau kawasan pecinan misalnya direvitalisasi dengan konsep Arab. Ini harus jelas,” papar Agus.

Revitalisasi menjadi bernilai menurut Agus jika memang memberikan manfaat yang tidak sekadar bangunan-bangunan bernilai sejarah yang kembali dapat dilihat, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakatnya.

“Bangunan-bangunan herritage menjadi hidup. Dapat dinikmati, dan jadi ikon kota. Kalau kemudian itu juga memberikan nilai positif bagi masyarakat, maka revitalisasi dengan konsep yang jelas menjadi kebutuhan Surabaya,” pungkas Agus Sukamto, Rabu (23/1/2019).(tok/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs