Minggu, 28 April 2024

Ubaya Peringkat Kedua Raihan Program Pengabdian Masyarakat

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Joniarto Parung Rektor Ubaya menerima sertifikat peraih program pengabdian masyarakat kedua terbanyak di Jawa Timur. Foto: Istimewa

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Surabaya (LPPM Ubaya) sebagai garda depan dibidang penelitian dan pengabdian memiliki peran penting atas perolehan peringkat ini.

Penandatanganan dan penerimaan kontrak perolehan dana pengabdian masyarakat diberikan langsung oleh Dr. Widyo Winarso, M.Pd., Sekretaris Pelaksana LLDIKTI Wilayah VII, kepada Prof. Ir. Joniarto Parung, MMBAT, Ph.D., Rektor Universitas Surabaya (Ubaya).

Kegiatan LPPM Ubaya kepada masyarakat mulai dilaksanakan bulan April hingga November mendatang di 15 lokasi pengabdian di enam kabupaten Jawa Timur, yaitu Bojonegoro, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, dan Probolinggo.

“Saya sangat bersyukur dan bangga khususnya pada bidang pengabdian yang memperoleh peringkat nomor dua berdasarkan total jumlah pengabdian dan pendanaan, serta peringkat satu berdasarkan jumlah proposal multi tahun yang didanai,” terang Dr. Drs. A.J. Tjahjoanggoro, M.Si., Ketua LPPM Ubaya.

Pengabdian masyarakat yang dilakukan nanti, tambah Tjahjoanggoro tentu memiliki reputasi dan andil yang besar. “Kepada masyarakat maupun akreditasi universitas, fakultas maupun dosen yang bersangkutan, memang harus memiliki reputasi,” tambah Tjahjoanggoro.

Pada tahun 2018, Ubaya mengirimkan 29 judul proposal pengabdian masyarakat kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti.

Kemudian di tahun 2019, sebanyak 15 proposal yang terdiri dari dua proposal mono tahun (waktu tahun pendanaan satu tahun) dan tiga belas proposal multi tahun (waktu pendanaan tiga tahun) telah lolos dalam tahap seleksi program pengabdian masyarakat yang layak untuk direalisasikan sesuai standar Kemenristekdikti.

Pada tahapan mono tahun proses pengusulan judul proposal diawali dengan mengisi kelengkapan identitas pengusul secara daring atau online.

Kemudian proposal pengabdian memasuki tahap seleksi dengan memperhatikan beberapa poin yang telah ditentukan.

Sebelumnya pengusul dapat melihat tahapan dan ketentuan pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Edisi XII oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat yang dapat diakses secara online.

Setelah melewati tahap seleksi, judul proposal yang lolos akan diumumkan dan mendapat pendanaan untuk tahap pelaksanaan dan pelaporan pengabdian masyarakat.

Berbeda sedikit dengan program multi tahun, pengusul yang mendapat bantuan dana akan memasuki tahap visitasi lapangan oleh LLDIKTI. Tahap ini bertujuan untuk mengawasi dan meninjau secara berkala apakah kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan proposal yang diajukan.

“Saya berharap di tahun berikutnya, Ubaya mampu menduduki klaster perguruan tinggi kategori unggul dalam program pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, semoga keterlibatan dosen Ubaya semakin meningkat dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian yang berdaya guna bagi masyarakat,” pungkas Utomo, S.S, Koordinator Pengabdian Masyarakat Universitas Surabaya, Selasa (16/4/2019).(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
28o
Kurs