Kamis, 25 April 2024

Lumbung Pangan Jatim Gandeng BUMDes untuk Meluaskan Layanan Sembako Murah

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Lumbung Pangan Jatim. Foto : Humas Pemprov Jatim

Lumbung Pangan Jatim terus berinovasi agar sembako dengan harga di bawah pasar menjangkau masyarakat yang lebih luas. Salah satu caranya dengan menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Lumbung Pangan menggandeng sejumlah BUMDes di sejumlah daerah di Jatim juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan. Karena dengan kerja sama ini, BUMDes juga mendapat keuntungan.

Dalam integrasi Lumbung Pangan dan BUMDes ini, sistem dropshipper dipakai. BUMDes menjadi pihak yang turut memasarkan produk Lumbung Pangan dan mendapatkan keuntungan dari penjualan sembako murah itu.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menegaskan, dalam integrasi ini, BUMDes tidak berfungsi sebagai gudang. Lumbung Pangan Jatim akan mengirim paket sembako sesuai pembelian masyarakat di daerah.

“Ini jadi langkah inovasi dari Lumbung Pangan Jatim untuk bisa memperluas manfaat ekonomi. Bukan hanya masyarakat, BUMDes juga bisa dapat keuntungan yang bisa digunakan untuk memajukan BUMDes masing-masing,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (15/9/2020).

Dalam pelaksanaannya selain berperan sebagai dropshipper, BUMDes sekaligus agen PT Pos. Setiap masyarakat yang membeli paket sembako, Lumbung Pangan Jatim akan mengirim langsung ke BUMDes lewat PT Pos dengan gratis ongkir.

Dari setiap paket sembako yang berhasil dipasarkan, BUMDes akan mendapatkan keuntungan Rp5.000 per paket sembako. Selain itu ada tambahan bila akumulasi penjualan BUMDes sebulan di atas 1.000 pemesanan.

Lumbung Pangan Jatim akan memberikan tambahan Rp1,2 juta kepada BUMDes bila dalam sebulan BUMDes bisa mendapatkan akumulasi 1.000 pemesanan. Bila lebih dari 1.500 per bulan, dapat tambahan Rp3 juta.

“Yang belanja tetap dapat sembako murah karena harga yang dipasarkan BUMDes sama dengan harga di outlet, website, maupun aplikasi. Ongkirnya juga tetap gratis, dan tetap bisa COD,” tegas Khofifah.

Pelibatan BUMDes ini, kata Khofifah, sebenarnya didorong keinginannya menjangkau masyarakat perdesaan yang belum akrab dengan gawai. Mereka tetap bisa mengakses layanan sembako murah Lumbung Pangan Jatim lewat BUMDes.

Erlangga Satriagung Penanggung Jawab Lumbung Pangan Jatim menyebutkan, sistem integrasi BUMDes ini sudah diuji coba di lima kabupaten. Baik di Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto.

Menurutnya, antusiasme masyarakat belanja lewat BUMDes cukup besar. “Dari uji coba yang kami lakukan sejak akhir Agustus di lima kabupaten dengan 16 BUMDes sudah ada 259 transaksi dengan total transaksi Rp28,1 juta,” ujarnya.

Pembelian sembako murah Lumbung Pangan di BUMDes, kata Erlangga, masyarakat dapat banyak. Sudah mendapat harga sembako di bawah harga pasar, belanja dengan mengisi google form tanpa keluar rumah, bisa bayar di tempat (COD), juga dapat masker gratis.

Ke depan, Lumbung Pangan Jatim siap memperluas sasaran integrasi dengan BUMDes mengingat sudah banyak BUMDes di Jatim yang memiliki usaha toko dan menjadi agen pos. Per September 2020 sudah ada 62 BUMDes di Jatim yang punya usaha toko dan menjadi agen pos.

Mereka menjadi sasaran yang siap berintegrasi demi memperluas layanan sembako murah Lumbung Pangan Jatim. “Target kami 523 BUMDes bisa kita integrasikan,” kata Erlangga. (den/lim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs