Selasa, 16 April 2024

Berjaya di NUDC 2021, Wakili Indonesia di Kejuaraan Debat Perguruan Tinggi Internasional 2022

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Lomba debat tingkat nasional ini membawa tim Universitas Surabaya mewakili Indonesia di tahun 2022. Foto: Humas Ubaya

Universitas Surabaya (Ubaya) resmi menjadi perwakilan World Universities Debating Championship (WUDC) 2022. Prestasi ini bermula dari tim yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Debat atau Universitas Surabaya Debating Society (USDS) memborong juara dalam ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek secara daring.

Dua tim Ubaya berhasil menyabet juara 2 National University Debate Championship (NUDC) 2021 pada open category dan meraih juara 4 Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2021.

Selain itu, tim Ubaya yang terdiri dari Hartono Ongkojoyo dan Vioni Daffa Ghaisani masuk dalam 15 best speaker of open category (silver medalist). Dengan kemenangan NUDC 2021 maka Hartono Ongkojoyo dan Vioni Daffa Ghaisani resmi menjadi perwakilan Indonesia dalam lomba World Universities Debating Championship (WUDC) 2022 mendatang.

Tim Ubaya yang berhasil meraih juara 2 dalam kompetisi NUDC 2021 yaitu Hartono Ongkojoyo dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika dan Vioni Daffa Ghaisani dari Fakultas Hukum. Kemudian juara 4 kompetisi KDMI 2021 diraih oleh tim Ubaya beranggotakan Winnie Himawati dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika dan Golden Wijaya Oentoro dari Fakultas Teknik sebagai debater. Sedangkan Nathaniel dari Fakultas Hukum dikirim sebagai N1 adjudicator.

Perwakilan tim Ubaya dalam kompetisi NUDC 2021, Hartono Ongkojoyo mengungkapkan bahwa kompetisi tingkat nasional yang diikuti merupakan debat parlementer dengan format british parliamentary. Kompetisi ini diikuti sekitar 112 tim dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) ternama di Indonesia. Satu tim terdiri dari dua orang melawan tiga tim lain di dalam satu ruangan untuk beradu argumentasi.

Mosi atau topik dalam kompetisi cukup banyak, mulai dari ekonomi, politik, international relations, pendidikan dan sebagainya. Semua mosi atau topik tersebut bersifat impromptu dan diberikan 15 menit sebelum debat dimulai. Kompetisi debat ini dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Inggris. Mahasiswa berusia 20 tahun itu menyampaikan jika kemampuan berbahasa Inggris bukan satu-satunya penentu dalam penilaian, tetapi yang dinilai dewan juri adalah kualitas argumentasi dari peserta.

“Kami tentunya sangat bersyukur karena bisa menjadi perwakilan resmi Indonesia untuk lomba World Universities Debating Championship (WUDC) di tahun 2022 yang akan diselenggarakan di Belgrade, Serbia,” papar mahasiswa semester 5 tersebut Rabu (8/9/2021).

Mahasiswa yang gemar menulis itu mengaku jika sejak lama telah memiliki minat terhadap argumentasi dan public speaking sehingga tertantang mengikuti ajang NUDC 2021. Saat ini Hartono Ongkojoyo bersama Vioni Daffa Ghaisani sedang mempersiapkan diri untuk berkompetisi dalam WUDC 2022 dan membawa nama Ubaya di tingkat Internasional.

Disamping itu, Winnie Himawati perwakilan dari tim Ubaya pada KDMI 2021 mengatakan jika tantangan atau kesulitan yang dihadapi adalah melakukan persiapan intensif selama satu bulan untuk kompetisi yang dinilai sangat prestigious. Tidak hanya itu, dibutuhkan mental yang kuat dalam menghadapi kompetisi. Menurutnya, banyak peserta berasal dari universitas ternama di Indonesia yang memiliki kemampuan debat cukup hebat. Oleh sebab itu, tim melakukan latihan rutin bersama pelatih serta teman-teman USDS dalam mempersiapkan KDMI maupun NUDC 2021.

Disamping itu, mahasiswi yang akrab disapa Winnie ini menceritakan ada topik yang dianggap sulit saat kompetisi berlangsung yaitu relasi internasional. Topik ini menjadi sulit karena informasi serta pengetahuan yang diketahui terkait topik tersebut tidak terlalu banyak. Winnie menjelaskan bahwa topik tersebut sangat dinamis dan terus berubah sehingga sangat sulit jika tidak update dengan topik tersebut secara konsisten.

“Sebelum dan saat perlombaan kami merasa khawatir, cemas serta takut jika muncul mosi atau topik yang tidak dipahami. Ditambah lagi kekhawatiran apabila terjadi kendala pada koneksi internet atau perangkat pendukung seperti laptop. Namun, semua bisa teratasi karena ada dukungan keluarga, teman, pelatih dan segenap anggota USDS yang terus meyakinkan kami untuk tidak perlu khawatir dan tetap melakukan yang terbaik dalam kondisi tenang,” pungkas Winnie.(tok/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 16 April 2024
32o
Kurs