Jumat, 19 April 2024

Dosen dan Karyawan Lansia Untag Ikuti Vaksinasi

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Lansia Untag Surabaya ikuti vaksiansi tahap pertama. Foto: Humas Untag

Bertempat di Puskesmas Menur Pumpungan, dengan protokol kesehatan yang ketat, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya lakukan vaksinasi tahap pertama pada beberapa dosen dan karyawan yang tergolong atau masuk kategori lanjut usia (lansia).

Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA Rektor Untag Surabaya menyampaikan bahwa Untag Surabaya merupakan perguruan tinggi pertama di Kota Surabaya yang mengikuti kegiatan vaksinasi ini. “Pada 11 Februari 2021 lalu, kami mendapat surat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya untuk mengirimkan data dosen dan tenaga kependidikan karena perguruan tinggi masuk dalam pelayanan publik. Vaksin direncanakan bulan Maret ini dan bulan depan,” terang Mulyanto Nugroho, Jumat (5/3/2021).

Rektor Untag Surabaya mengapresiasi langkah yang diambil Joko Widodo Presiden Republik Indonesia terkait vaksin gratis. “Presiden berharap Juli sudah siap perkuliahan luring. Jadi vaksinasi ini penting, apalagi Untag Surabaya kan melibatkan 14.000 sivitas akademika,” tambah Mulyanto Nugroho.

Sekurangnya 83 dosen dan karyawan mengikuti Vaksinasi tahap pertama ini. dr. Dini Oktavia selaku Penanggung Jawab Vaksinasi Puskesmas Menur Pumpungan mengatakan bahwa program vaksinasi akan terus berlanjut bagi dosen dan karyawan lainnya.

“Vaksin kali ini memang khusus lansia, ada 83 orang dari Untag Surabaya. Untuk yang berusia di bawah 59 maka akan dijadwalkan kemudian. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan orang yang sudah divaksin bisa terpapar Covid-29 juga , meskipun tidak parah. jadi tetap wajib harus menjaga kondisinya,” tambah dr. Dini Oktavia.

Sementara itu ditambahkan Drs. Herlan Pratikto, M.Si., Psikolog yang menjadi satu diantara penerima vaksin salut akan prosedur yang ditetapkan pada pelaksanaan vaksin dengan protokol kesehatan ketat yang diterpakan di Puskesmas Menur Pumpungan ini.

“Ada meja untuk riwayat penyakit. Jadi setiap penerima vaksin diperiksa riwayat kesehatannya dengan ketat. Vaksin ini tidak sakit sama sekali. Hanya 1 kali suntik, sebentar sekali. Tidak seperti yang dibayangkan banyak orang. Setelah divaksin diminta menunggu 30 menit untuk melihat reaksi setelah vaksin. Lalu menerima sertifikat untuk nanti kembali (vaksinasi) lagi,” pungkas Herlan Pratikto.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
33o
Kurs