Jumat, 19 April 2024

Gamelan Diakui UNESCO, Budayawan: Saya Bahagia Sekaligus Sedih

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Grup musik gamelan Jawa saat berlatih dengan tamu luar negeri sebelum pandemi Covid-19. Foto: SMAN 15 untuk suarasurabaya.net

Seorang budayawan asal Surabaya, Kukuh Setyo Budi Budayawan mengaku bahagia sekaligus sedih saat gamelan diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Dunia atau UNESCO sebagai warisan tak benda asli Indonesia.

Pria yang juga sebagai Dalang ini mengaku sedih, jika setelah pengakuan ini, tidak ada program pelestarian yang berkelanjutan sehingga generasi muda tetap terasing dengan kesenian gamelan.

“Saya gembira karena warisan luar biasa ini, milik kita, diakui dunia. Sedihnya, setelah ini apa? Kalau tidak ada apa-apanya, ini bikin saya sedih,” kata Kukuh kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (18/12/2021).

Baca juga: UNESCO Tetapkan Gamelan sebagai Warisan Budaya Indonesia

Ia juga menyayangkan beberapa hotel di Surabaya, yang dulu menampilkan kesenian gamelan, kini sudah tidak ada. Padahal, pertunjukan gamelan di hotel selain menarik minat pengunjung juga sekaligus dapat melestarikan budaya.

“Hotel Elmi itu masih ada, yang lain sudah mrotoli. Sedih saya. Kalau sudah diakui dunia, lalu tidak ada kelanjutan apa-apa untuk kembali memberdayakan gamelan, bagaimana nantinya?” lanjutnya.

Baca juga: Pemain Gamelan Banyak yang Sudah Tua, Kolektor Ingin Adanya Campur Tangan Pemda

Ia menyarankan agar pemerintah dapat menganjurkan untuk hotel dan restoran tertentu menampilkan gamelan sebagai salah satu seni pertunjukan di unit bisnis mereka. Hal ini untuk mendekatkan masyarakat kembali dengan seni gamelan. Bukan hanya gamelan secara fisik, tapi juga seni karawitan beserta senimannya.

“Termasuk kebijakan setiap hotel mewajibkan ada gamelan, restoran dengan kelas bagaimana, nanti harus ada gamelan. Di situ mungkin bisa membantu agar gamelan lebih berdaya,” kata Kukuh.

Di sektor pendidikan, kesenian gamelan juga perlu dikenalkan sejak dini. Tujuannya agar masyarakat sudah familiar dengan bunyi gamelan. Apalagi, lanjut Kukuh, alat musik gamelan memiliki harmonisasi musik yang indah yang berbeda dengan alat musik lain.

Pria yang juga pernah sebagai pengajar musik di salah satu SMA swasta di Surabaya itu menceritakan, bagaimana belajar gamelan dapat menjadi musik penenang di tengah kesibukan belajar.

“Suatu saat tidak ada pelajaran gamelan, lalu ada murid datang ke saya mempertanyakan mengapa tidak ada pelajaran gamelan. Dia mengatakan bahwa suara gamelan dapat membuat otaknya seperti di-refresh. Karena harmoni gamelan menenangkan jiwa,” tambahnya.(tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs