Kamis, 25 April 2024

Joint Studio 2021 Prodi Arsitek Untag Surabaya Libatkan Empat Negara

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Webinar berskala internasional digelar Untag Surabaya mengupas Arsitektur di mas adepan. Foto: Humas Untag

Dosen dan mahasiswa mata kuliah Arsitektur Berkelanjutan dan Kota Berkelanjutan program studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, bersama tiga perguruan tinggi asing, yaitu Queensland University of Technology Australia; Lodz University of Technology Polandia dan Universidad de los Andes Kolombia terlibat dalam Joint Studio 2021.

Tema yang dipilih pada Joint Studio 2021 adalah International Design Charette, dan dijadwalkan berlangsung sampai 10 Mei 2021 mendatang.

Dr. RA. Retno Hastijanti, ST., MT., Dosen Prodi Arsitektur Untag Surabaya selaku inisiator menuturkan bahwa Joint Studio telah memasuki kolaborasi semester ke-3. “Untuk bisa berkolaborasi, harus menunjukkan bahwa kita (Prodi Arsitektur Untag Surabaya) kompeten. Mahasiswa kita good surveyor,” terang Retno Hastijanti, Selasa (27/4/2021).

Prodi Arsitektur Untag Surabaya mengirimkan mahasiswa dari lima kelas. “Saya tahu mahasiswa kita masih semester 5 jadi pengetahuan belum advanced, sedangkan di QUT sudah Tugas Akhir. Jadi mahasiswa kita yang cari sumber data,” tambah Hasti sapaan Retno Hastijanti.

Hasti menambahkan, mahasiswa dikelompokkan ke dalam 20 kelompok untuk brainstorming, dicampur dari semua universitas. “Tantangannya untuk mendorong mahasiswa kita agar mau ngobrol untuk brainstorming dan lebih percaya diri,” kata Hasti.

Webinar internasional ini bertujuan membantu local government, dan kegiatan yang dilaksanakan pada awal semester digelar di Jombang. Hasti menyebutkan pada semester ke-2 dan 3 ini dilakukan di Surabaya.

“Cita-cita lab kami (Laboratorium Perumahan dan Pemukiman & Perencanaan Perancangan Kota) membuat Surabaya menjadi lahan penelitian (living lab) supaya kita bisa jadi hub bagi universitas lain untuk mempelajari Surabaya dan antar universitas guna untuk bisa berjejaring secara akademis. Terbukti, Prodi Arsitektur Untag Surabaya rutin menjadi tuan rumah kegiatan internasional dan aktif berjejaring dengan instansi dalam dan luar negeri,” pungkas Hasti.

Pada Joint Studio 2021 Hasti tampil sebagai satu di  antara pembicara dan memaparkan terkait Kecamatan Ngagel, Surabaya. Sebelumnya, Hasti melakukan analisa urban guna mengumpulkan data.

“Kami eksplor lebih dalam karena komplit tantangannya: di pinggir sungai, ada rel kereta, daerah bersejarah. Ngagel punya percikan sejarah, jadi mahasiswa bisa brainstorming. Ada kampung, ada modern, di situ ada mix use. Menggambarkan pluralitas Kota Surabaya,” ujar Hasti.

Melalui analisa tersebut, Hasti merekomendasikan daerah Ngagel dengan tidak meninggalkan akar budaya yang ada di kawasan tersebut. Joint Studio dilangsungkan secara daring ini terbagi ke dalam dua sesi, dikarenakan perbedaan waktu yang cukup signifikan dari para negara peserta.

Sesi pertama diikuti Mirko Guaralda dari Brisbane, dan Surabaya, diwakili Yuli Kalson Sagala, ST, IAI, AA, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Jawa Timur, Dr. Nurina Fitriani, ST., Ekologis Universitas Airlangga, Prof. Dr. Purnawan Basundoro SS, M.Hum, Sejarawan Universitas Airlangga., juga Adjie Pamungkas, ST, M.Dev.Plg., Ph.D., Dosen ITS Surabaya, yang tampil sebagai pembicara pada sesi pertama.

Sesi kedua diisi Dr Sylwia Krzysztofik dari Lodz University of Technology; Prof Małgorzata Hanz Guru Besar Lodz University of Technology; Dr. Sara Girotto, PhD., Adjunct Professor Drexel University, dan Leonardo Parra Agudelo, PhD., Prof. Asistente Universidad de los Andes. Ke depan, Joint Studio ditegaskan Hasti akan kembali digelar. “Meluaskan mata kuliah lain juga berganti atau menambah dan memperluas partner,” pungkas Hasti.(tok/dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs