Kamis, 25 April 2024

Bio Farma Siap Ekspor Vaksin IndoVac untuk Covid-19

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Antara

Honesti Basyir Direktur Utama Bio Farma (Holding BUMN Farmasi) mengatakan, pihaknya berencana mengekspor vaksin IndoVac untuk Covid-19, diawali dengan mendonasikan vaksin tersebut ke sejumlah negara berpenghasilan menengah ke bawah, salah satunya di benua Afrika.

“Harapannya, memang ekspor (vaksin IndoVac). Untuk tahap pertama mungkin donasi dari Indonesia, terutama untuk negara yang berpenghasilan menengah ke bawah,” kata Honesti Basyir dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Kamis (6/10/2022)

Nantinya, lanjut Honesti, skema donasi melalui kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility.

’’Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Luar Negeri sudah mulai menjajaki komunikasi dengan negara lain yang kemungkinan membutuhkan vaksin Covid-19 IndoVac. Saya belum tahu pasti, mungkin beberapa negara Afrika. Mungkin kayak vaksin Polio, kita kan banyak di Afrika tuh, mungkin tidak jauh beda targetnya dengan Polio itu,” jelasnya.

Direktur Utama Bio Farma itu juga mengungkapkan, jika pihaknya telah melaksanakan uji klinis Vaksin IndoVac tahap 1, 2, dan 3 sesuai dengan standar BPOM, dengan hasil seperti efikasi (khasiat), keamanan, dan imunogenitas yang baik.

Keamanan IndoVac dapat terlihat dari hasil uji klinis dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang bersifat ringan, berupa nyeri lokal di sekitar area suntik dengan tidak ada kejadian berintensitas berat. Selain itu, mampu meningkatkan titer antibodi, sehingga dapat mengurangi risiko seseorang untuk terinfeksi Covid-19.

Vaksin Covid-19 IndoVac produksi Bio farma itu juga telah resmi mendapatkan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pada 29 Juli 2022 lalu.

Menurut Honesti, sertifikasi halal menjadi salah satu keunggulan IndoVac di pasar global setelah mendapatkan Emergency Used Listing (EUL) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Selain telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM pada 29 September 2022, Bio Farma sedang mendaftarkan EUL ke WHO agar dapat memenuhi permintaan dari luar negeri. Tentunya sertifikat halal menjadi nilai tambah, khususnya untuk pasar negara-negara Muslim,” kata dia.

Sebagai informasi, sertifikasi halal tersebut terbit setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) membahas dan menetapkan fatwa tentang kehalalannya.

“Vaksin IndoVac yang didaftarkan Bio Farma difatwakan suci dan halal,” kata KH Asrorun Ni’am Sholeh Ketua MUI Bidang Fatwa dalam keterangan tertulis, Kamis. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs