Minggu, 28 April 2024

Pelindo Dukung Perguruan Tinggi Wujudkan Sistem Pengukuran SMK3 Berbasis IT

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Penandatanganan perjajian kerja sama antara Pelindo Terminal Petikemas dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Foto: Humas Pelindo

PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melakukan kerja sama matching fund dengan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Kerja sama itu dilakukan salah satunya untuk mewujudkan penguatan kesadaran dan kepatuhan pekerja dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di dunia usaha.

Matching fund sendiri merupakan program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang merupakan program penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri untuk secara bersama-sama membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.

Kedua institusi tersebut akan saling mendukung untuk membangun suatu sistem berbasis teknologi informasi yang disebut dengan istilah Smart Multi Measurement Device berbasis website. Nantinya, sistem tersebut dapat digunakan dunia usaha untuk menunjang audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Selain itu, SPTP dan PPNS juga akan saling mendukung untuk penguatan sumber daya manusia yang sadar dan patuh terhadap K3.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan kebutuhan sumber daya manusia yang sadar K3 di dunia usaha semakin tinggi. Terlebih untuk industri kepelabuhanan terminal peti kemas yang menjadi lini bisnis utama SPTP.

“Penyiapan sumber daya manusia yang sadar K3 harus dimulai sejak dini, mulai dari bangku pendidikan sehingga ketika masuk ke dunia usaha mereka sudah siap dan paham mengenai aspek keselamatan dan kesehatan kerja sehingga menjadi lebih produktif,” kata Widyaswendra, Rabu (24/8/2022) dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net.

Eko Julianto Direktur Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) mengatakan, pihaknya yang memiliki program studi K3 yang berkaitan dengan dunia kepelabuhanan dan pelayaran. Untuk itu pihaknya terbuka dan mendukung SPTP dalam upaya standardisasi implementasi K3 di seluruh wilayah kerja perusahaan

“Penguatan sumber daya manusia yang paham dan patuh terhadap K3 menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan kinerja operasional pelabuhan. Karena dengan kesadaran K3 tidak ada jam kerja yang hilang (zero accident) yang berdampak pada produktivitas pekerja,” terang Eko.

Lebih lanjut, sistem Smart Multi Measurement Device berbasis website yang dikembangkan PPNS akan mempermudah SPTP dalam melakukan audit sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja baik audit internal maupun eksternal. Sistem tersebut juga akan mempermudah SPTP dalam melakukan pengawasan K3 di seluruh area terminal yang dikelola oleh perseroan.

“Target kami pengembangan sistem tersebut dapat selesai dalam jangka waktu maksimal 6 bulan ke depan,” pungkasnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
28o
Kurs