Kamis, 2 Mei 2024

Sebut Tragedi Kanjuruhan Bukti Kebobrokan Polisi, Mahasiswa Surabaya Desak Kapolda Jatim Mundur

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Husnin Nurin Korlap aksi damai dan kemanusiaan mahasiswa Surabaya di depan kantor Polda Jatim, Rabu (5/10/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Buntut tragedi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur gaung desakan terhadap Kapolda Jawa Timur (Jatim) agar mundur mulai bermunculan.

Salah satunya seperti disampaikan puluhan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, yang melakukan aksi di depan Mapolda Jatim, Rabu (5/10/2022) siang.

Mereka menyebut, peristiwa yang merenggut ratusan nyawa itu imbas dari ditembakannya gas air oleh polisi ke arah para penonton yang berada di tribun stadion.

Beberapa poster dan banner yang memuat tuntutan turut dibawa dalam aksi tersebut. Di antaranya, “Tragedi Kanjuruhan Bukti Kebobrokan Aparat Kepolisian”, “Aparat Pembunuh”, “Tidak Ada Sepak Bola yang Seharga dengan Nyawa”, “Gas Air Mata Vs Air Mata Ibu”, “R.I.P Kemanusiaan Aparat”, serta “Usut Tuntas Penjahat Kemanusiaan”.

Poster dan banner tulisan tuntutan mahasiswa UINSA Surabaya, saat aksi di depan Mapolda Jatim, Rabu (5/10/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Tuntutan mereka sampaikan, tak lepas dari meninggalnya seratus lebih korban jiwa dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

“Aksi ini menuntut pihak polisi mengusut tuntas, terutama penembakan gas air mata tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober,” kata Husnin Nurin Korlap aksi.

Selain meminta pengusutan tuntas, mereka turut mendesak Irjen Pol Nico Afinta Kapolda Jatim mundur dari jabatannya sebagai pertanggungjawaban.

Diketahui, sebelumnya Irjen Pol Nico Afinta Kapolda Jatim sudah menyampaikan permintaan maafnya melalui awak media usai tragedi Kanjuruhan. Pihaknya berjanji akan mengevaluasi proses pengamanan yang masih ada kekurangan itu.

“Kami juga menuntut pihak Polri memecat, mencopot Kapolda Jatim dari jabatannya karena tidak bertanggungjawab, hanya minta maaf. Minta maaf saja tidak cukup membenarkan tindakan yang dilakukan (penembakan gas air mata),” tambah Husnin.

Puluhan mahasiswa Surabaya gelar salat gaib di jalan raya depan kantor Polda Jatim, Rabu (5/10/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Selain orasi menyuarakan tuntutannya, para mahasiswa juga menggelar salat gaib di jalan raya untuk mendoakan para korban meninggal. Sebagai ungkapan bela sungkawa atau duka cita, sambil orasi, mereka menaburkan bunga di depan gerbang Mapolda Jatim yang dijaga puluhan aparat kepolisian.

Setidaknya ada 50 mahasiswa dalam aksi damai dan kemanusiaan yang berlangsung di Jalan Raya Ahmad Yani, mulai pukul 12.00 WIB tersebut. Usai ditemui pihak perwakilan Polda Jatim, sekitar pukul 14.00 WIB aksi berakhir. Ditutup dengan mahasiswa mengikatkan banner tulisan “Copot Kapolda Jatim” di pagar. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
27o
Kurs