Senin, 29 April 2024

Calon Presiden Ekuador Ditembak Mati Ketika Kampanye

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Fernando Villavicencio kandidat presiden Ekuador saat berkampanye di Quito, Ekuador pada Rabu (9/8/2023). Foto: Reuters

Fernando Villavicencio calon presiden Ekuador dibunuh pada Rabu (9/8/2023) waktu setempat. Villavicencio yang merupakan mantan anggota parlemen, ditembak mati saat kampanye di Kota Quito.

Guilermo Lasso Presiden Ekuador mengutuk pembunuhan tersebut. Ia bersumpah bahwa kejahatan itu akan dihukum.

“Untuk mengenang pribadi dan perjuangannya, saya memastikan kejahatan ini tak akan bebas tanpa hukuman. Kejahatan terorganisasi sudah keterlaluan, tapi hukuman yang setimpal akan menimpa mereka,” cuit Lasso di media sosial X.

Dilansir dari Antara pada Kamis (10/8/2023), Lasso mengatakan akan melaksanakan pertemuan darurat, yang akan dihadiri pejabat-pejabat utama bidang keamanan.

Video yang beredar di media sosial, dan diduga berasal dari kegiatan kampanye, menunjukkan orang-orang mencoba berlindung dan berteriak saat suara tembakan terdengar.

Menurut sejumlah jajak pendapat, dukungan untuk Villavicencio adalah sebesar 7,5 persen. Ia berada di peringkat kelima dari delapan kandidat presiden untuk pemilihan umum (Pemilu) pada 20 Agustus.

Villavicencio, yang berasal dari Provinsi Andes, Chimborazo, merupakan mantan anggota serikat pekerja di perusahaan minyak negara Petroecuador. Ia kemudian menjadi wartawan yang mengecam dugaan jutaan kerugian dari kontrak minyak.

Pada Selasa (8/8/2023), dia melaporkan sebuah bisnis minyak ke kantor Kejaksaan Agung namun keterangan lebih terperinci tidak dibuka ke publik.

Villavicencio merupakan kritikus keras terhadap mantan Presiden Rafael Correa dan divonis 18 bulan penjara atas pencemaran nama baik dari pernyataan yang dia buat terhadap mantan presiden itu.

Dia kabur ke kawasan warga pribumi di Ekuador dan kemudian mendapatkan suaka di Peru.

Sebagai legislator, Villavicencio dikritik oleh politisi oposisi karena menghalangi proses pelengseran (impeachment) tahun ini terhadap Lasso, yang kemudian membuat Pemilu dilakukan lebih awal.

“Hari ini, lebih dari biasanya, kebutuhan untuk bertindak dengan tangan kuat menghadapi kejahatan ditegaskan kembali,” kata capres Jan Topic dalam unggahan di X. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs