Minggu, 28 April 2024

Dilaporkan Hilang, Pemuda Berkebutuhan Khusus Asal Mojokerto Ditemukan Pendengar SS di Sidoarjo

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
I saat akan dibawa ke Mako Satpol PP Sidoarjo. Foto: Kiriman Whatsapp Pendengar/Yanny

Seorang pemuda berkebutuhan khusus asal Mojokerto yang dilaporkan hilang oleh orang tuanya ke Radio Suara Surabaya (SS), berhasil ditemukan kurang dari satu jam oleh seorang pendengar.

Pemuda itu adalah I (23 tahun) yang sebelumnya dilaporkan Firman Dwi Wardhana ayahnya saat mengudara, pada Senin (3/7/2023) pagi pukul 09.16 WIB. Firman melaporkan kalau anaknya itu terakhir terlihat di kawasan Balongbendo dan Krian, pada Minggu (2/7/2023) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Menurut Firman, I meninggalkan rumah dari pukul 18.00 WIB petang, dan sudah dicari ke daerah Balongbendo, bypass Krian, serta sudah dilaporkan kehilangan itu ke Polsek setempat.

“Tinggi 177 CM, perawakan kurus, memakai kacamata bening, berambut lurus cepak, terakhir terlihat menggunakan kaos olahraga lengan panjang bewarna biru dengan ada tulisan “SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto”, celana pendek bewarna coklat, dan sandal jepit warna biru, biasanya mengenakan tas pinggang warna coklat berisi mainan dan hasil gambaran dia beserta kresek berisi air mineral,” kata Firman saat memaparkan ciri-ciri anaknya kepada Radio SS.

Laporan Firman itu kemudian diudarakan berkali-kali oleh Radio Suara Surabaya, sembari tim Gate Keeper menginformasikan ke pihak Satpol PP Kabupaten Sidoarjo.

Sampai akhirnya sekitar pukul 09.40 WIB, Reni pendengar SS mengabarkan melihat sosok pemuda yang ciri-cirinya sama dengan yang diceritakan oleh Firman. Reni mengatakan kalau I terlihat sedang duduk di sekitar Jalan Jenggolo, tepatnya depan Toko Swalayan Citra.

“Anaknya turun dari mobil lan (angkot) kuning dari arah Krian. Itu dia loncat loncat sambil tepuk-tepuk (tangan) pakai kaos biru lengan panjang,” ujarnya Reni saat mengudara.

Reni juga mengakui kalau sebelumnya juga sempat melihat I diturunkan dari angkot karena membuat gaduh dengan tepuk tangan dan meloncat.

Namun saat akan dilaporkan ke Suara Surabaya, Reni mengatakan kalau I sudah meninggalkan tempat dan berjalan ke arah Utara.

Hingga akhirnya, tak lama berselang Yahya pendengar SS lainnya mengabarkan telah berhasil menemukan dan mengamankan I di depan SMKN 1 Buduran, sekitar pukul 09.53 WIB.

Untuk memastikan, Yahya menanyakan nama I dan ternyata sesuai dengan identitas yang sudah ia dengar. Yahya juga berusaha menanyakan nama orang tuanya namun I hanya menjawab namanya sendiri.

Yahya mengaku sebelumnya mendengarkan siaran SS dari ponselnya menggunakan headset, saat mengendarai motornya sedang mengarah ke kawasan Kemiri. Setelah mendengarkan laporan tersebut, dia bergegas putar balik ke arah Utara dan akhirnya berhasil menemukan I.

“Saya kerja sambil dengerin SS, naik motor (pake headset). Saya dari Buduran, mau ke Kemiri dengerin ada di dekat Jenggolo ada anak duduk disitu, saya kesana. Waktu disana sempet tidak ada, dan akhirnya saya telusuri lewat jalan bawah karena ga mungkin lewat atas (Flyover) dan melihat anak itu jalan disitu (di depan SMKN Buduran)”

Pada saat yang sama Agus Wiryanto petugas Satpol PP Sidoarjo tiba di lokasi Yahya bertemu I, setelah memonitor siaran Radio SS. Agus juga mengatakan, kalau I selanjutnya dibawa ke Mako Satpol PP Sidoarjo di Jalan Kombes Pol. M. Duryat untuk dijemput keluarga.

“Sementara ini, daripada panas di jalan, kami bawa ke Mako Satpol PP Sidoarjo Jalan Kombes Pol. M. Duryat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Agus kemudian meminta tim SS untuk memberikan nomor telepon keluarga I ke Agus untuk koordinasi.

Setelahnya, sekitar pukul 11.53 WIB, Firman mengonfirmasi telah menjemput putranya itu di Mako Satpol PP. Firman juga mengucapkan terimakasih kepada para pendengar SS yang turut membantu menemukan anaknya itu.

“Ke pak Yahya, terima kasih, anak saya sudah sehat walafiat, sudah ditemukan, kepada bapak-bapak, ibu-ibu SS yang sudah membantu. Semalaman saya nggak bisa tidur, mikirin anak saya,”

Firman juga mengaku bahwa ini pertama kalinya terjadi. Dulu I selalu bermain di sekitar rumah, bahkan berangkat ke sekolah naik sepeda sendiri bisa dan selalu pulang. “Saat ketemu I langsung memeluk ibunya, menunjukkan kalau I ingin pulang,” pungkasnya. (bnt/bil/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
30o
Kurs