Rabu, 1 Mei 2024

Kemen ESDM: Over Supply Listrik Dampak Manajemen Risiko Belum Dijalankan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ida Nuryatin Finahari Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam Business and Risk Perspective Energy Transformation Talk yang digelar di Jakarta, Rabu (1/3/2023). Foto: Antara

Ida Nuryatin Finahari Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, kelebihan pasokan listrik (over supply) Perusahaan Listrik Negara/PT PLN (Persero) salah satu dampak manajemen risiko yang belum dijalankan dengan baik.

“Melihat dari over supply ini adalah salah satu dampak manajemen risiko kita yang belum dijalankan dengan baik, saya melihatnya seperti itu ya,” ujar Ida Nuryatin dalam Business and Risk Perspective Energy Transformation Talk yang digelar di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Melansir laporan Antara, Ida menjelaskan kalau cara untuk mengatasinya adalah pembangunan jaringan transmisi menuju Sumatera, yang dinilai sebagai langkah alternatif mengatasi persoalan yang semakin membesar itu.

“Bagaimana mengatasi over supply di Jawa-Bali, bangun jaringan ke Sumatra, ini salah satu opsi untuk percepat itu,” jelas Ida.

Meski demikian, pihaknya belum mengetahui secara detail terkait sumber alokasi dana yang akan digunakan PLN untuk membiayai proyek tersebut.

“Kalau pun toh itu anggaran PLN tak mencukupi, perlu PMN (penyertaan modal negara) mestinya ya itu kami upayakan. Tetapi memang sejauh ini terus terang saya sendiri belum mendalam apakah teman-teman di PLN sudah menyampaikan kebutuhan, kalau pun membangun dari Sumatera ke Jawa kebutuhannya berapa,” ujarnya menambahkan.

Untuk diketahui, Darmawan Prasodjo Direktur Utama PT PLN sebelumnya mengakui kalau di tengah kondisi pandemi Covid-19, PLN menghadapi tantangan over supply.

Untuk memitigasi adanya beban Take or Pay (TOP), PLN melakukan optimasi kontrak khususnya dengan Independent Power Producer (IPP).

“Di tengah kondisi oversupply, kami secara mandiri bernegosiasi dengan IPP untuk memundurkan COD-nya supaya over supply tidak semakin parah. Dan akhirnya kami berhasil memperjuangkan cost saving hingga Rp47 triliun dari konsultasi bersama dengan 17 IPP secara mandiri untuk mencari titik temu solusi,” ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan dalam menyiasati kondisi over supply, PLN juga melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan konsumsi listrik. PLN melakukan strategi ekstensifikasi dan intensifikasi untuk menambah konsumsi listrik. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
31o
Kurs