Sabtu, 20 April 2024

Korut Luncurkan Rudal Balistik Jelang KTT Jepang-Amerika

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Potret peluncuran rudal oleh pemerintah Korea Utara. Foto: KCNA

Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal balistik jarak jauh ke perairan antara semenanjung Korea dan Jepang pada Kamis (16/3/2023), beberapa jam sebelum presiden Korea Selatan menghadiri KTT yang akan membahas nuklir Korea Utara di Tokyo.

Melansir Antara, Korea Utara tercatat beberapa kali telah menembakkan rudal pekan ini di tengah berlangsungnya latihan militer gabungan antara Korea Selatan-Amerika Serikat yang dikecam pihak Pyongyang sebagai aksi permusuhan.

Kim Seung-Kyum Kepala Staf Gabungan  (Joint Chiefs of Staff/JCS) Korea Selatan (Korsel) mengatakan, rudal ditembakkan pukul 7.10 waktu setempat dari Pyongyang dan terbang sekitar 1.000 km.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan proyektil jenis rudal balistik antar benua (ICBM) itu tampaknya meluncur sejauh lebih dari 6.000 km selama sekitar 70 menit.

Rudal kemungkinan besar mendarat di luar zona ekonomi ekslusif (ZEE) Jepang, 200 km dari barat Pulau Oshima-Oshima di Hokkaido, Jepang utara, katanya.

Korsel menggelar rapat dewan keamanan nasional dan “mengecam keras” peluncuran rudal sebagai aksi provokasi besar-besaran yang mengancam perdamaian dunia.

Presiden Yoon Suk Yeol menginstruksikan militer Korsel untuk melakukan latihan dengan AS sesuai yang direncanakan, mengatakan bahwa Korut akan menanggung “provokasi sembrono” mereka, menurut kantor presiden.

Sementara itu, Fumio Kishida Perdana Menteri (PM) Jepang mengatakan, bahwa pihaknya juga akan menggelar rapat dewan keamanan nasional atas peluncuran tersebut.

“Perdamaian dan stabilitas kawasan adalah isu terpenting bagi negara-negara terkait. Kami perlu membangun kerja sama yang lebih erat dengan semua sekutu dan negara-negara sahabat,” kata Kishida.

Presiden Yoon sedang bertolak ke Jepang untuk menghadiri KTT pertama dengan PM Kishida dalam lebih dari satu dekade sekaligus sebagai bagian dari upaya untuk menyelesaikan sengketa sejarah, politik dan ekonomi atas nama kerja sama yang lebih baik untuk melawan Korut dan sejumlah tantangan lainnya.

Sebagai bagian dari upaya itu, kedua sekutu AS tersebut sepakat untuk berbagi pelacakan waktu nyata peluncuran rudal Korut. Mereka juga berjanji akan semakin memperkuat kerja sama militer.(ant/ihz/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
32o
Kurs