Minggu, 28 April 2024

Prodi Perguruan Tinggi Diminta Lebih Fleksibel Penuhi Kebutuhan Masyarakat

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Suprawoto Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur saat memberikan sambutan dalam acara pelantikan pejabat baru Ketua Stikosa AWS, Rabu (9/8/2023). Foto: Istimewa

Suprawoto Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT) turut mengkritisi persyaratan mendirikan prodi (program studi) perguruan tinggi di Indonesia yang terkesan kaku dan tidak fleksibel.

“Prodi perguruan tinggi di negeri kita kebanyakan terkesan kaku tidak fleksibel, berbeda dengan prodi perguruan tinggi di beberapa negara yang saya kunjungi, mereka masing-masing menerapkan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan pendidikan masyarakat sekitarnya,” ungkap Suprawoto dalam sambutannya waktu pelantikan Jokhanan Kristiyono sebagai pejabat baru Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa AWS), Rabu (9/8/2023).

Dalam keterangannya yang diterima suarasurabaya.net, Suprawoto mengakui saat menjabat Dirjen Kementerian Kominfo dan mengunjungi beberapa perguruan tinggi di Belanda, Jerman, Jepang dan negara lainnya, banyak melihat prodi di PT setempat sangat memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat di sekitarnya.

Sementara beberapa persyaratan yang diberlakukan Kemendikbud Ristek Dikti untuk mendirikan sebuah prodi perguruan tinggi (PT), salah satunya harus ada profesor atau yang bergelar doktor.

“Tahun 2005 lalu di sebuah perguruan tinggi di Belanda, sudah membuka prodi Artificial Inteligence (AI), yang kini ramai diperbincangkan. Bidang itu belum ada profesornya atau doktornya, karena untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya,” tambah Suprawoto yang juga menjabat Bupati Magetan.

Dia menambahkan, banyak lulusan perguruan tinggi praktisi yang diperbolehkan mengajar, dan ada juga fenomena prodi yang buka tutup dan itu tidak menjadi persoalan di dunia pendidikan di luar negeri.

Sementara Imawan Mashuri Ketua Pengurus Harian YPWJT dalam kesempatan itu berpesan agar pejabat Ketua Stikosa AWS yang baru segera merelevansi prodinya yang sesuai dengan perkembangan transformasi teknologi digital komunikasi.

Imawan Mashuri Ketua Pengurus Harian YPWJT saat melantik Jokhanan Kristiyono sebagai Ketua Stikosa – AWS periode 2023 – 2027, di ruang Multi Media kampus Stikosa – AWS, Rabu (9/8/2023). Foto: Humas Stikosa AWS

Selain itu, segera berlari meraih keberhasilan Stikosa AWS untuk memenuhi kebutuhan teknologi komunikasi masyarakat saat ini dan kedepannya.

Sedangkan Ketua Stikosa AWS dalam pidatonya mengatakan, dengan semangat bersama bersinergi dengan yayasan, alumni dan mitra bekerja sama meraih puncak kesuksesan Stikosa AWS.

Misi utamanya, menghasilkan lulusan Stikosa AWS yang sangat berkompeten, unggul di bidang komunikasi dan berdaya saing tinggi, terutama di era transformasi industri komunikasi secara global. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
32o
Kurs