Jumat, 3 Mei 2024

Surabaya Tuan Rumah Forum Smart City Nasional, Aplikasi Digital Jadi Contoh Daerah Lain

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya buka Forum Smart City Nasional, Senin (12/6/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Forum Smart City Nasional 2023 digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI di Surabaya mulai hari ini, Senin (12/6/2023) hingga 14 Juni.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memaparkan sejumlah aplikasi digital didepan ratusan kepala daerah dalam forum yang tuan rumahnya Surabaya itu. Mulai e-Planning, Padat Karya, Sayang Warga, Surabaya Single Window Alfa, e-Peken, dan WargaKu.

“Jadi alhamdulilah Smart City ini untuk kota cerdas 2023. Jadi ini ditempatkan di Kota Surabaya karena Surabaya ini salah satu kota yang banyak pelayanannya udah berbasis digital. Kedua, jadikan tempat untuk Smart City ini untuk semua daerah bisa melihat dan mengintegrasikan semua yang ada. Tadi saya sampaikan, sudah bukan waktunya daerah dan wilayah ini saling bersaing. Jadi kalau yang ada di Surabaya sudah berjalan, kalau ada dari daerah lain, itu bisa dikembangkan bersama,” papar Eri, Senin (12/6/2023).

Sejumlah aplikasi itu, sambungnya, boleh diadopsi daerah lain demi kepentingan masyarakat.

“Ini luar biasa antusiasnya dari beberapa bupati itu hadir, dan beberapa wali kota memastikan kepala dinasnya untuk menandatangani MoU dengan Pemkot Surabaya. Tadi saya sampaikan, ini bukan siapa yang terbaik di antara wilayah atau daerah. Bukan mau diadaptasi atau tidak, tapi udah waktunya semua daerah bersatu untuk brubah menjadi lebih baik untuk masyarakat,” terangnya.

Begitu juga Surabaya, tak menutup kemungkinan mengadopsi aplikasi digital milik daerah lain jika dinilai sesuai untuk diterapkan.

“Jadi kita waktu ke Semarang ada. Semarang juga menggunakan di Surabaya. Saya kapan hari juga ketemu Wali Kota Semarang, kita akan lakukan itu semuanya. Sehingga apa, tidak ada lagi yang tertinggal, tidak ada lagi kota yang paling hebat. Setiap daerah pasti punya kehebatan dan kekurangan masing- masing. Kita letakkan ego, gabung jadi satu dan diterapkan pada daerah masing-masing,” tuturnya.

Dari gelaran yang berlangsung selama tiga hari di Surabaya ini, Eri berharap, akan memacu semangat kalangan internal Pemkot Surabaya.

“Tidak ada lagi kertas dalam pelayanan surabaya. Tidak ada lagi pertemuan-pertemuan yang tidak melalui internet. Karena itulah saya bicara kenapa harus belajar di balai RW dan gak usah di kantor, karena di balai RW, kalau orang tidai bisa menggunakan aplikasi, paling tidak, tidak usah jauh-jauh. Karena apa, semua pelayanan sudah digital, itu untuk internal,” imbuhnya.

Selain itu, pemkot juga memastikan kepercayaan masyarakat terjaga. Digitalisasi menurut Eri akan menjaga transparansi anggaran maupun rencana pembangunan.

Sementara itu, Mochamad Hadiyana Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI mengatakan gerakan Smart City ini diharapkan bisa mempercepat pengembangan kota dan kabupaten cerdas di Indonesia. Ia berharap ada kolaborasi dan sinergi antar kabupaten dan kota untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengembangan Smart City.

“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Wali Kota Surabaya beserta jajaran yang sudah memfasilitasi kegiatan nasional ini,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, forum ini diikuti 534 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia dan difasilitasi PT Prima Tekno Integra Member Of Performa Optima Grup. (lta/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs