Sabtu, 27 April 2024

Tiga Kabupaten Jatim Masuk Peta Merah Kekeringan Lahan Sawah Dampak El Nino

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi kekeringan. Foto: grafis suarasurabaya.net

Dampak fenomena El Nino mulai dirasakan sejumlah daerah di Indonesia. Musim kering yang berkepanjangan ini mempengaruhi masa tanam di lahan persawahan Indonesia, termasuk Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Kata Dydik Rudy Prasetya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, ada tiga kabupaten yang terdampak kekeringan lahan sawah akibat fenomena El Nino. Yaitu, Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, dan Trenggalek.

“Peta merah ini artinya kan sudah indikasi kekeringan mengarah yang benar-benar kering,” kata Rudy kepada suarasurabaya.net, Senin (14/8/2023).

Lahan pertanian di sana pun bakal kesulitan melewati proses masa tanam. Untuk itu, Dinas Pertanian mengimbau para petani agar menanam palawija supaya terhindar dari gagal panen.

Apabila para petani di kawasan peta merah masih memaksa menanam padi, maka diperbantukan benih padi yang tahan kekeringan. Yang mana, benih bantuan tersebut berasal dari hibah pemerintah pusat.

“Kita sepenuhnya bergantung dari pusat karena yang kita bantukan ke petani benih, dan semua benih di-handle pusat,” ucapnya.

Sementara itu sepanjang fenomena El Nino ini mulai melanda Indonesia sejak bulan April-Mei kemarin, lahan pertanin Jatim mengalami puso (tidak mengeluarkan hasil) sebanyak 20 hektare dari total 800 hektare lahan yang mengalami kekeringan.

Lahan puso tersebut tersebar di sejumlah wilayah, termasuk tiga kabupaten yang masuk kawasan peta merah dan beberapa kabupaten lain di kawasan peta kuning. “Kalau yang (peta) kuning ini artinya memang diindikasi ada kekeringan tapi dengan tingkat ringan,” imbuhnya.

Pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan pun lebih memprioritaskan intervensi di daerah yang masuk ke dalam peta kuning. Sebab, tingkat gagal panen terbilang minim dan bisa lebih diantisipasi.

Upaya intervensi tersebut melalui penyaluran bantuan benih tahan kekeringan dan melibatkan masyarakat untuk ikut asuransi usaha tani agar ada jaminan ganti rugi.

“Beberapa wilayah sudah mengajukan bantuan mengatasi El Nino yaitu daftar benih, ini baru empat kabupaten yang sudah mengajukan dan nanti masih kita identifikasi lagi,” jelasnya.

Empat kabupaten yang mengajukan bantuan benih, antara lain Kabupaten Malang dengan lahan seluas 1.550 Ha, kemudian Bojonegoro, Megetan, dan Tuban 1000 Ha.

Menurut Rudy dampak El Nino di Provinsi Jatim belum begitu signifikan hingga saat ini. Selain itu stok pangan di Jatim masih surplus. Namun dirinya berharap upaya untuk mengantisipasi kekeringan terus dilakukan.

“Untuk anggran baru yang kita usulkan kurang lebih 1,8-2,5 miliar untuk mengatasi kekeringan itu untuk pompa dll. Tapi masih usulan, belum jalan,” tandas Rudy. (wld/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs