Senin, 29 April 2024

Unicef Beri PR Surabaya Tangani Kekerasan Dunia Maya Hingga Kesenjangan Ekonomi Usai Masuk Program CFCI

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Tubagus Arie Rukmantara Kepala Kantor Unicef Perwakilan Indonesia untuk Wilayah Jawa, Selasa (14/11/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net Tubagus Arie Rukmantara Kepala Kantor Unicef Perwakilan Indonesia untuk Wilayah Jawa, Selasa (14/11/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

United Nations Children’s Fund (Unicef) atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa memberi pekerjaan rumah (PR) Kota Surabaya menangani kekerasan meliputi dunia maya hingga kesenjangan ekonomi setelah jadi percontohan masuk dalam program Children Friendly Cities Initiatives (CFCI).

Tubagus Arie Rukmantara Kepala Kantor Unicef Perwakilan Indonesia untuk Wilayah Jawa mengaku yakin Surabaya bisa masuk anggota CFCI setelah menjalankan Rencana Kerja Tahunan (RKT) CFCI.

“Kami dorong jadi CFCI, kedua, Surabaya kami ingin kolaborasi bukan cuma dengan pemprov, pemkot, tapi anak-anaknya juga. Ketiga yang penting kota ini tidak berhenti tumbuh tidak akan stagnan, perlindungan kekerasan meliputi dunia online, maya, regulasi dan pengaturan harus dilakukan. Gizi bukan cuma stunting, tapi ada obesitas,” jelasnya, Selasa (14/11/2023).

Surabaya bisa jadi kota percontohan di Indonesia yang berhasil masuk dalam program RKT CFCI, sambungnya, karena beberapa keunggulan.

“Kategori pertama, yang unggul adalah partisipasi anak-anaknya ikut Musrenbang. Terus infrastruktur. Taman, Alun-Alun, sekretariat forum anaknya luar biasa,” tambahnya.

Sementara penandatanganan RKT hari ini, lanjutnya, juga harus menuntaskan beragam PR tersebut. Termasuk menghilangkan kesenjangan ekonomi.

“PR-nya berikutnya adalah kolaborasi setiap unsur. Swasta juga, universitas juga, kelompok masyarakat, media atau jurnalis, dan persatuan anatara kesenjangan kelas ekonomi. Jadi anak-anak barat, timur, utara, selatan bisa main. Itu menunjukkan Surabaya layak. Orang luar negeri datang ke Surabaya hanya untuk bermain merasakan kota layak anak. Dampaknya meningkatkan investasi. Jangan-jangan akan ada tempat anak-anak yang megah, Disneyland di Surabaya,” terangnya lagi.

Selain layak jadi anggota CFCI, Arie juga yakin Surabaya mampu meraih predikat KLA kategori paripurna.

“Mami berharap bisa menambah bobot penilaian. Meski CFCI, bukan sebuah penilaian tapi proses jadi yang terbaik tanpa henti. Jadi yang difasilitasi Unicef untuk Surabaya itu berdiskusi dengan kota metropolitan luar negeri yang layak anak,” tandasnya. (lta/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs