Senin, 29 April 2024

Pemkot Surabaya dan UNICEF Gelar Pelatihan untuk Cegah Eksploitasi Anak Lewat Daring

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Training Pencegahan dan Penanganan Awal Kekerasan dan Eksploitasi Seksual pada Anak di Ranah Daring yang digelar Pemkot Surabaya bersama UNICEF hari pertama kemarin, Jumat (4/8/2023). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama UNICEF dan Plato Foundation menggelar Training Pencegahan dan Penanganan Awal Kekerasan dan Eksploitasi Seksual pada Anak  pada 4-5 Agustus 2023.

Ida Widayati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, menyebut training untuk fasilitator masyarakat dan komunitas remaja itu bentuk gerakan aktif mencegah kekerasan anak bagi lintas sektor.

“Diharapkan semua sektor di Surabaya bisa aktif dan bergerak untuk membantu Pemkot dalam mencegah kekerasan dan memberikan penanganan. Karena di beberapa hal kita masih memerlukan bantuan,” kata Ida dalam keterangan resminya, Sabtu (5/8/2023).

Sementara, Naning Puni Yulianingsih Spesialis Perlindungan Anak UNICEF Indonesia Kantor Perwakilan Jawa mengatakan, para fasilitator masyarakat dan komunitas remaja di Surabaya diberi bekal untuk mendeteksi dini kekerasan seksual pada anak.

Mulai dari materi pemahaman penggunaan internet hingga cara melindungi anak-anak melalui fitur yang tersedia di masing-masing gadget.

“Misalnya di masing-masing brand smartphone terdapat fitur-fitur tertentu. Maka perlu ada kesadaran untuk memahami dampak baik dan buruknya. Selanjutnya, kita kenalkan beberapa jenis-jenis kekerasan dan eksploitasi seksual di ranah daring. Sehingga mereka bisa mengenali, apakah ada kejadian atau indikasi anak-anak di lingkungannya mengalami itu,” kata Naning.

Tujuannya, para peserta bisa melakukan proteksi atau perlindungan pada anak di lingkungan masing-masing. Terakhir, bisa melaporkan segala bentuk tindakan kekerasan dan eksploitasi.

Orang tua dan pengguna internet diharapkan sudah memahami penggunaan internet. Karena, masing-masing anak mempunyai daya serap dan risiko terhadap internet berdasarkan kebutuhan usianya.

“Orang tua harus paham anak-anaknya punya aplikasi apa saja. Hingga adanya perubahan perilaku terhadap anak. Maka membangun komunikasi yang baik dengan anak sangat penting sebagai upaya memitigasi risiko. Karena ada beberapa kasus scam yang mengancam untuk menyebarluaskan atau di blackmail yang meminta imbalan seksual atau imbalan rupiah,” terangnya.

Sementara itu, Dita Amalia Direktur Plato Foundation menyampaikan, para peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari lurah, Kader Surabaya Hebat (KSH), organisasi perempuan Aisyiyah, Fatayat, Katolik, Forum Anak Surabaya (FAS) di tingkat kota hingga kelurahan, Insan Genre, dan karang Taruna. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs