Jumat, 3 Mei 2024

Pembersihan Kali Buntung Terhambat Karena Bantaran Sungai Jadi Permukiman

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Adhy Karyono Plh Gubernur Jatim saat meninjau kesiapan alat berat di bantaran sungai untuk membersihkan eceng gondong di Sungai Buntung, Kamis (15/2/2024). Foto: Humas Pemprov Jatim. Adhy Karyono Plh Gubernur Jatim saat meninjau kesiapan alat berat di bantaran sungai untuk membersihkan eceng gondok di Sungai Buntung, Kamis (15/2/2024). Foto: Humas Pemprov Jatim

Pembersihan Sungai Buntung dari eceng gondok di Kawasan Juanda dan Bungurasih mulai dilakukan sebagai operasi tanggap darurat terhadap banjir di Wilayah Kabupaten Sidoarjo, Kamis (15/2/2024).

Operasi tanggap darurat ini melibatkan jajaran Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Sidoarjo. Upaya pembersihan sungai dari eceng gondok dan pengerukan sedimentasi ini ditargetkan selesai dalam jangka waktu satu bulan.

Pembersihan eceng gondok yang mulai berlangsung hari ini berjalan lancar, namun bukan berarti tidak ada tantangan. Adhy Karyono Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jatim menyoroti keberadaan bangunan rumah di bantaran Sungai Buntung.

Berdirinya bangunan rumah itu membuat alat berat kesulitan mengakses bantaran sungai untuk melakukan pembersihan eceng gondok.

“Daerah di sekitar sungai sudah dibangun rumah-rumah, jadi alat berat yang bisa lewat masih terbatas sekali,” kata Adhy Karyono usai melakukan susur sungai.

Adhy menyebut kumpulan eceng gondok di Sungai Buntung tumbuh setinggi setengah meter sehingga menahan laju aliran sungai. Berbagai alat berat pun disiapkan untuk pembersihan eceng gondok.

Rinciannya, satu unit excavator standart PC 200, satu unit excavator standar PC 75, dan satu unit pontoon Dinas PU Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo. Serta empat unit dump truck dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo.

Hasil pembersihan sungai menggunakan excavator ini berhasil mengangkut enceng gondok yang membentang sepanjang 1,4 kilometer dari total lima kilometer aliran Sungai Buntung.

“Setelah eceng gondok ini diurai menggunakan excavator, maka nanti akan dihancurkan dengan propeller, sehingga tidak hanyut kembali ke sungai. Jumlahnya sudah terlalu banyak sehingga perlu operasi gabungan. Ini perlu kerjasama yang kuat ya,” tutur Adhy Karyono.

Dalam operasi ini, Pemprov Jatim bekerjasama dengan BPBD Provinsi Jatim, Pemkab Sidoarjo, Dinas PU Marga dan SDA Kab. Sidoarjo, dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Anggaran untuk operasi ini bersumber dari BTT Keadaan Darurat gabungan Pemprov Jatim dan Pemkab Sidoarjo,” tandasnya. (wld/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
28o
Kurs