Jumat, 19 April 2024

Spesialis Kedokteran Sarankan Pasien Cedera Olahraga Segera Ditangani

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi Cedera Kaki saat Berolahraga. Foto: Pixabay

Dr. Antonius Andi Kurniawan, spesialis kedokteran olahraga menyarankan, pasien yang cedera saat olahraga harus segera mendapatkan penanangan agresif dan akurat dari tim medis kompeten untuk memastikan pasien dapat kembali berolahraga tanpa rasa sakit.

“Dan risiko cedera tidak berulang di kemudian hari,” ujar Antonius, yang tergabung dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dan berpraktik di Sport Medicine, Injury & Recovery Center RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, seperti yang dikutip Antara, Rabu (17/8/2022).

Ia menambahkan, bahwa penanganan pertama yang diberikan akan memengaruhi keseluruhan proses pemulihan pasien, mulai dari tingkat keparahan hingga lama durasi proses penyembuhan.

“Untuk itu, dukungan program pemulihan yang terdiri dari modalitas terapi dan terapi exercise yang tepat, akan membantu proses penyembuhan pasien jadi lebih cepat,” kata dia.

Pada kasus cedera berat yang menyebabkan terjadinya robekan pada tendon, ligamen, dan tulang rawan, hingga robekan rotator cuff atau otot/tendon yang mengelilingi sendi bahu, maka diperlukan pemeriksaan penunjang dengan modalitas pencitraan MRI (Magnetic resonance imaging). Guna mendapat gambaran jaringan lunak dalam tubuh dengan lebih jelas.

Jika didapati adanya kerusakan yang membutuhkan tindakan pembedahan, maka tindakan operasi minimal invasive dapat dilakukan dengan membuat sayatan kecil untuk menangani bagian yang mengalami cedera.

Sementara itu, dr. Andi Nusawarta, spesialis bedah ortopedi konsultan sports injury & arthroskopi dari Sport Medicine, Injury and Recovery Center menuturkan, tindakan minimal invasive memberikan banyak manfaat bagi pasien dengan kasus cedera olahraga berat.

Menurutnya, durasi operasi tindakan tersebut relatif lebih singkat, luka sayatan lebih kecil sehingga meminimalisir kemungkinan rusaknya otot di area sekitar tindakan.

“Dan waktu pemulihan lebih cepat, sehingga pasien dapat segera melanjutkan proses terapi pemulihan dengan lebih nyaman,” tutur dia.

Andi menambahkan, tak hanya penanganan cedera olahraga yang membutuhkan penanganan agresif dan akurat. Namun, pasien yang baru menjalani operasi besar juga membutuhkan terapi pemulihan dan latihan agar dapat kembali beraktivitas dan berolahraga seperti sedia kala. (ant/des/ipg)

Berita Terkait

Cedera Olah Raga? Jangan Langsung Dipijat


Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
33o
Kurs