Minggu, 19 Mei 2024

Ditawari Banyak Partai, Fahri Malah Ingin Mendirikan Partai Marbot Bahagia

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Fahri Hamzah. Foto : Faiz Fajaruddin suarasurabayanet

Ditawari Banyak Partai, Fahri Malah Ingin Mendirikan Partai Marbot Bahagia

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memecat Fahri Hamzah dari keanggotaan Partai. Tetapi, Fahri kemudian menggugat secara hukum, dan sampai tingkat Kasasi, dia memenangkannya. Meskipun menang, tetapi PKS tetap mengabaikan keputusan hukum itu. Akibatnya, Fahri pun tidak dimasukkan dalam daftar calon anggota Legislatif (Caleg) dari PKS.

Menanggapi hal itu, Fahri mengaku memang namanya tidak ada dalam daftar Caleg PKS. Dia juga tidak mempermasalahkan kalau namanya tidak masuk dalam daftar meskipun secara hukum masih sah sebagai anggota PKS.

“Nama saya sudah nggak ada di daftar Caleg PKS tapi saya tidak peduli dengan itu,” ujar Fahri di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (26/1/2018).

Informasi yang berkembang, Fahri akan maju di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Bahkan ada informasi lagi kalau Fahri ditawari masuk Partai Gerindra.atas informasi tersebut, Fahri membantahnya. Dia mengakui memang banyak tawaran dari partai, tetapi Fahri tetap tidak ingin keluar dari PKS.

“Tidak, aku memilih setia (di PKS). Saya nggak ada niat ke Gerindra. Saya tetap seperti ini saja. Saya sudah ditawari oleh Golkar, PDIP, Hanura, NasDem, PAN dan PPP,” jelasnya.

Menurut Fahri, apa yang dia alami sekarang ini harus menjadi pelajaran besar bagi teman-temannya di PKS yaitu tentang arti berpartai yang tidak melulu mengejar kekuasaan.

“Saya tidak pernah berpikiran kalau berpartai ini untuk mengejar kekuasaan. Dari awal saya tahu falsafah berpartai. Saya tidak pernah berpikiran memburu jabatan,” tegas Fahri.

Dia ingin partai itu pemimpinnya matang, dewasa, ngemong, mau berdiskusi dan tidak otoriter.

“Jangan otoriter, jangan bertindak tidak adil, Karena nama partainya saja Partai Keadilan, itu yang saya mau tunjukkan, dan pengadilan sudah melakukan itu,”

Fahri menegaskan, Pengadilan telah memutuskan kalau dia yang menang. Tetapi PKS tetap tidak mau mendengarkan keputusan itu.

“Tetapi, mereka belum mau mendengar pengadilan. Ya nggak papa. Saya akan tunjukkan sampai detik terakhir, sampai final pengadilannya. Karena nggak gampang meyakinkan pimpinan yang mentalitasnya kayak begini,sayaakan membuktikan itu,” kata Fahri.

Fahri menyayangkan ada tradisi mentaati pimpinannya, meskipun kadang-kadang pimpinannya salah, dan tidak sadar kalau pimpinan itu bisa salah.

Dengan kondisinya seperti sekarang, sambil menunggu proses pengadilan di tingkat akhir, Fahri justru malah berkelakar kalau ingin mendirikan Partai Marbot Bahagia.

“Jadi Marbot sajalah. Partai Marbot Bahagia,” kata Fahri sambil tertawa.(faz/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
31o
Kurs