Senin, 20 Mei 2024

Dradjad Wibowo: PAN Jangan Ndusel-Ndusel Masuk Koalisi Jokowi, Malu!

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Dradjad Hari Wibowo anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN). Foto: dok suarasurabaya.net

Dradjad Hari Wibowo anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) menyarankan agar partainya tetap diluar pemerintahan atau oposisi.

Menurut Dradjad, rakyat tidak akan suka pada partai yang suka ‘zig zag’ dalam berpolitik.

“Hemat saya, PAN itu sebaiknya diluar pemerintahan ya, jangan ndusel-ndusel untuk masuk ke koalisi pak Jokowi gitu, malu. Dulu kan 2014 mengusung Prabowo-Hatta, lalu masuk koalisi pak Jokowi, lalu keluar lagi, lalu sekarang mau masuk lagi. Nanti rakyat tidak akan percaya kalau begini,” ujar Dradjad pada suarasurabaya.net, Jumat (5/7/2019).

Soal Arsul Sani Sekjen PPP yang menyebut Koalisi Indonesia Kerja (KIK) cenderung tidak akan menambah anggota koalisi, Dradjad mengaku telah banyak menerima informasi itu, tidak hanya dari PPP, tapi justru dari politisi-politisi senior.

“Ya memang seperti itu lah situasinya di KIK. Pak Arsul mungkin yang terbuka mengatakannya ke publik. Terima kasih pak Arsul atas keterbukaannya,” kata Dradjad.

Bahkan Dradjad mengaku yang mengatakan ke dia secara personal juga ada beberapa. Mereka bukan politisi sembarangan. Mereka politisi kelas super berat.

“Itu sebabnya saya pernah berkata, PAN tidak diharapkan bergabung ke KIK,” jelasnya.

Untuk itu, Dradjad mengharapkan kalau PAN harus konsisten menjadi oposisi. Kata dia, oposisi itu tidak harus bermusuhan dan silaturahmi tetap jalan terus.

“Jadi memang PAN harus konsisten di luar pemerintahan. Lagi pula, menjadi oposisi itu tidak berarti harus bermusuhan dengan teman-teman di parpol KIK kok. Tidak berarti silaturrahim jadi putus. Komunikasi bisa tetap jalan terus,” tegas Dradjad.

Dradjad mengatakan, oposisi itu terhormat, dan penting adalah peranannya, karena semua demokrasi di dunia ini memerlukan checks and balances. PAN bisa mengambil peran itu.

“Saya percaya, masyarakat pun akan menghargainya. Termasuk, mereka yang dalam pileg 2019 tidak memilih PAN. Apalagi jika PAN bisa mengajukan alternatif-alternatif kebijakan yang cerdas dan bermanfaat bagi rakyat,” kata dia.

Dradjad kembali menegaskan kalau politik zig-zag itu memalukan. Lebih baik, PAN berpolitik adu ide kebijakan dan konsisten menjaga kata Amanat di dalam nama PAN.(faz/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Senin, 20 Mei 2024
32o
Kurs