Senin, 29 April 2024

Ketua DPRD Surabaya: Jangan Sampai Ada Warga Tak Bisa Makan

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Adi Sutarwijono Ketua DPRD Surabaya saat serap aspirasi warga di Kedungbaruk, Rungkut. Foto: Istimewa.

Adi Sutarwijono Ketua DPRD Kota Surabaya menyerap aspirasi masyarakat, dalam kegiatan reses pertama untuk tahun anggaran 2020. Ia juga sosialisasi program-program Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya dan Joko Widodo Presiden.

Reses digelar di Kelurahan Kedungbaruk, Rungkut. Dihadiri kalangan tokoh masyarakat, pengurus kampung, juga kader, anggota dan pengurus PDI Perjuangan (PDIP).

“DPRD dan Bu Risma memberi perhatian penting terhadap program-program sosial, diantaranya permakanan,” ujar Adi Sutarwijono, Sabtu (1/2/2020).

Tahun 2020, kekuatan belanja APBD Kota Surabaya Rp 10,3 triliun. Dari nilai itu, dialokasikan Rp 140 miliar untuk kegiatan permakanan. Yakni, kegiatan memberi makanan layak satu kali, setiap hari, diantar dari rumah ke rumah warga penerima manfaat.

Sasaran kegiatan permakanan adalah warga pra-lansia dan lansia kategori tidak mampu, warga telantar, dan anak-anak yatim piatu.

“Anggaran Rp 140 miliar untuk memberi makanan hampir 30 ribu jiwa warga Surabaya,” Adi, yang juga Ketua DPC PDIP Kota Surabaya.

Ia meminta kader-kader PDIP, kalangan tokoh masyarakat dan pengurus kampung agar mencermati lingkungan sekitar. Jika ada masyarakat Surabaya yang layak menerima bantuan-bantuan permakanan, dan program sosial lain dari Pemkot Surabaya, segera diinput ke dalam data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Adi menyampaikan, berdasarkan Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 58 Tahun 2019, data MBR tercatat 665.882 jiwa, terdiri atas sebanyak 202.572 KK (kartu keluarga).

“Data akan terus diperbaharui. Tidak stagnan. Dengan data ini, pemerintah kota bisa mempercepat pengentasan kemiskinan dengan intervensi kebijakan di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, perbaikan rumah tidak layak, pemberdayaan ekonomi, kependudukan dan ketenagakerjaan,” kata Adi.

Ia menegaskan sikap Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya. Bahwa pertumbuhan ekonomi Surabaya yang tinggi serta peningkatan APBD hingga Rp 10,3 triliun, di pihak lain harus pula diikuti pemerataan distribusi pembangunan.

“Jangan sampai ada warga Surabaya terlantar. Tidak bisa makan. Tidak bisa sekolah. Sedapat mungkin pemerintah harus hadir, memberi solusi terhadap persoalan warganya, melalui kebijakan-kebijakan publik,” kata Adi.

Ia juga mendapatkan sejumlah pertanyaan dari warga tentang Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

“Masih ada masyarakat tidak mampu, tapi tidak punya akses untuk mendapatkan KIS, KIP dan PKH. Bagaimana cara mendapatkan manfaat?” ujar Trisna, tokoh kampung di Kali Rungkut.

Adi menjelaskan, ketiga program andalan Presiden Jokowi sejak 2015 itu dirancang dengan misi: mempercepat penanggulangan kemiskinan.

“Itu janji kampanye Presiden Jokowi yang telah diwujudkan dalam kebijakan pemerintahan. Jutaan orang telah menerima manfaat itu, di seluruh Indonesia. Kalau ada yang layak menerima manfaat, tapi tidak punya tercatat datanya, Fraksi PDI Perjuangan akan memperjuangkan pada birokrasi pemerintahan,” kata Adi. (bid/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs