Rabu, 17 April 2024

Pengamat: Eri-Armudji Unggul Pengalaman dan Kemampuan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Eri Cahyadi dan Armuji Paslon Nomor Urut 1 saat Debat Publik Ketiga Pilwali Surabaya 2020. Foto: screenshot

Eri Cahyadi-Armudji Paslon Nomor Urut 1 dinilai mampu menampilkan keunggulan pengalaman dan kemampuannya saat mengikuti Debat Publik Tahap III Pilkada Surabaya, Sabtu malam (5/12/2020).

Surokim Abdussalam pengamat komunikasi politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menilai, Eri Cahyadi menampilkan pengalaman di bidang pemerintahan dan perencanaan kota. Dia jelaskan visi-misinya secara komprehensif dan holistik.

“Eri Cahyadi bisa menjawab keinginan warga Surabaya yang ingin wali kota Surabaya dijabat orang berpengalaman di bidang pemerintahan. Seperti kita tahu, di survei-survei responden memilih Eri Cahyadi karena pengalaman di bidang pemerintahan. Dan Eri menjawab kapasitasnya pada debat ketiga ini,” ujar Surokim.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIB) UTM ini menyebut, Eri sangat memahami tata kelola pemerintahan yang lebih baik, mengetahui operasional, holistik, dan terlihat sinergis. Selain itu, penyampaiannya juga mudah dicerna karena memakai gaya komunikasi humanis.

Dalam paparan visi dan misinya, kata dia, paparan Eri juga lebih detil dan konkrit. Seperti saat memaparkan lingkungan, Eri bisa langsung memberikan contohnya seperti menggunakan energi terbarukan dan ramah lingkungan.

“Mas Eri paham sekali soal lingkungan. Penyampaiannya futuristik. Apa yang dia sampaikan tidak mengawang alias konkrit dan detil. Seperti dia akan memperbanyak energi terbarukan dengan solar cell. Memperbanyak PJU dengan lampu hemat energi,” ungkapnya.

Paparan konkrit dari Eri-Armudji juga ditunjukkan dengan hal-hal teknis yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti pengelolaan instalasi limbah untuk sentra wisata kuliner (SWK), rumah susun, hingga Puskesmas.

”Ini menunjukkan penguasaan masalah oleh Eri Cahyadi,” ujarnya.

Secara keseluruhan, Surokim menilai, debat ketiga kali ini empat cawali dan cawawali Surabaya lebih berhati-hati dalam pernyataan. Namun dari empat orang itu, hanya Eri yang terlihat lebih santai dan siap untuk debat.

“Debat ketiga ini para paslon lebih berhati-hati saat berbicara. Akhirnya paslon nomor 2 Pak Machfud Arifin kehabisan waktu saat paparan visi-misi. Tentu ini kerugian, karena masyarakat tidak bisa mendengar visi dan misi secara lengkap,” tandasnya.

Sementara itu, Yusuf Lakaseng Plt Ketua DPD PSI Surabaya meyakini bahwa Eri Cahyadi berkomitmen menjadikan Surabaya kota untuk semua. Semua agama, semua etnis dan budaya.

Surabaya menurutnya miniatur Indonesia, persis seperti kata Soekarno “Negeri ini Republik Indonesia, bukanlah milik satu golongan, bukanlah milik satu agama, bukan milik satu kelompok etnis, bukan juga milik satu adat istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke”

“Yang menggembirakan, Eri-Armuji berjanji tidak akan membiarkan Surabaya menjadi penetrasi ideologi radikal yang intoleran. Surabaya harus jadi contoh di mana keragaman menghasilkan harmoni karena perbedaan menjadi alasan untuk warga bekerja sama, bersolidaritas dan bergotong royong,” ujarnya.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 17 April 2024
27o
Kurs