Kamis, 25 April 2024

Jokowi: Indonesia Makin Dipandang dan Dihormati Negara Lain di Dunia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden RI bersama Surya Paloh Ketua Umum Partai NasDem dalam acara peringatan hari ulang tahun ke-10 Partai NasDem, di Kampus Akademi Bela Negara, Jakarta. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden mengatakan, Indonesia semakin dihargai dan dihormati negara lain karena peran aktifnya dalam perpolitikan global.

Hal itu disampaikan Presiden pada Kamis (11/11/2021), dalam pidato sambutan acara peringatan hari ulang tahun ke-10 Partai NasDem, di Kampus Akademi Bela Negara, Jakarta.

Di hadapan para petinggi Partai NasDem, Jokowi menceritakan pengalamannya waktu berkunjung ke Italia, Skotlandia dan Uni Emirat Arab.

Menurutnya, banyak permintaan kerja sama bilateral dari negara-negara lain yang hadir dalam KTT G20 dan KTT Perubahan Iklim.

Kemudian, Jokowi bilang banyak pemimpin negara besar yang mendadak mendatanginya.

“Ada yang saya rasakan yang berbeda kalau dibandingkan dengan summit, dengan KTT-KTT sebelumnya. Di pertemuan itu, banyak sekali permintaan bilateral, banyak sekali permintaan pertemuan bilateral dari negara-negara lain yang hadir saat itu. Kemudian yang kedua, banyak sekali yang secara mendadak, baik waktu saya berdiri maupun saya duduk datang kepada saya dan itu adalah negara-negara besar. Perbedaan itu yang saya rasakan,” ujarnya.

Dari KTT G20 di Roma, Italia, Indonesia mendapat kehormatan memegang keketuaan atau Presidensi G20, mulai 1 Desember 2021 sampai awal November 2022.

Dengan begitu, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20, dan sejumlah pertemuan internasional lainnya.

“Selama satu tahun sejak 1 Desember nanti sampai pada awal November 2022 kita akan menyelenggarakan kurang lebih 150an pertemuan baik urusan keuangan, urusan iklim, urusan digital ekonomi, yang semuanya diselenggarakan di Indonesia. Juga perlu saya sampaikan, Indonesia adalah negara berkembang pertama yang menjadi Presidensi G20,” jelasnya.

Kemudian, sekitar Oktober-November 2022, Indonesia juga akan menerima tongkat estafet keketuaan ASEAN.

Presiden berharap, posisi strategis Indonesia bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan nasional.

Dia menambahkan, Indonesia sebagai negara dengan sejarah besar perlu manfaatkan momentum untuk mempengaruhi kebijakan dunia.

Tapi, di sisi lain, Jokowi merasa sedih karena posisi Indonesia yang makin dihargai, dihormati, dan dipandang negara lain, kadang dikerdilkan atau dianggap remeh di negara sendiri.

Padahal, sebagai negara yang memegang keketuaan G20 dan ASEAN, mestinya Warga Negara Indonesia juga turut merasakan kebanggaan.

“Saya juga ingin, kita semuanya juga ingin, warga negara kita ini juga dihormati, dihargai oleh warga negara lain di manapun WNI kita berada,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Presiden meyebut mental inferior, mental inlander, dan mental terjajah yang masih ada di masyarakat harus dihilangkan.

“Kita harus mulai membangun rasa percaya diri, rasa optimisme sebagai bangsa pemimpin. Jangan sampai kita kehilangan orientasi itu dan itulah yang dinamakan gerakan perubahan, gerakan restorasi. Mental inlander, mental terjajah, mental inferior itu jangan sampai enggak hilang-hilang sampai sekarang, jangan juga ada yang memelihara,” ucapnya.

Sebagai bangsa besar, Indonesia memiliki banyak penggalan sejarah kejayaan. Jokowi mengingatkan, kemerdekaan Indonesia bukan sebuah hadiah, tapi hasil perjuangan panjang.(rid/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs