Sabtu, 4 Mei 2024

Siti Atikoh Sampaikan Janji Ganjar-Mahfud Kembalikan Indonesia Bebas Polio Saat Istigasah di Surabaya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Siti Atikoh istri Ganjar Pranowo capres nomor urut tiga saat baca pantun menutup istigasah, minta peserta istigasah ucap menang sambil salam tiga jari di Jatim Expo Surabaya, Jumat (19/1/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Siti Atikoh istri Ganjar Pranowo Calon Presiden nomor urut 3 menyampaikan janji pasangan calon (paslon) tiga akan mengembalikan status bebas polio Indonesia.

Ia menilai, munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, ada kecolongan, cakupan imunisasi polio rutin kurang.

“Mungkin kita agak kecolongan, kemarin ketika pandemi hingga imunisasi kurang coverage (cakupan)nya kurang. Sebetulnya dari 2014 itu Indonesia sudah eradikasi (pemusnahan) bebas dari polio, ternyata sekarang, malah ditemukan itu. Padahal targetnya 2026 seluruh Indonesia bebas polio,” beber Atikoh usai menghadiri Istigasah Kebangsaan Untuk Indonesia Unggul di depan ribuan peserta di Jatim Expo Surabaya, Jumat (19/1/2024).

Siti Atikoh istri Ganjar Pranowo capres nomor urut tiga, saat diwawancarai media usai menghadiri istigasah dengan ribuan peserta di Jatim Expo Surabaya, Jumat (19/1/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Atikoh menyampaikan janji Ganjar-Mahfud akan mengembalikan status bebas polio yang sudah ditetapkan World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia sejak 2014 lalu.

“Tentu ini menjadi PR kita bersama, bahwa karena jangan sampai kita balik lagi masa sebelum itu, ini menjadi PR luar biasa sekitar abad-abad lalu,” jelasnya.

Memang satu-satunya jalan pencegahan, sambungnya, imunisasi pada anak-anak.

“Tentu dari seluruh pihak adanya edukasi terkait dengan yang pertama kalau untuk pencegahan kan jalan satu-satunya imunisasi, kepada anak-anak, karena yang rentan anak di bawah umur lima tahun. Imunisasi harus benar-benar komplit, lima kali enam kali untuk booster,” terangnya.

Ke depan, lanjutnya, Ganjar-Mahfud akan membuat program kesehatan yang berkaca pada KLB polio kali ini.

“ Pertama, memperkuat satu desa, satu faskes, satu nakes, kemudian posyandu, itu dari oleh untuk rakyat, jadi ini benar-benar berbasis komunitas,” jelasnya lagi.

Selain itu ada insentif khusus kader pos pelayanan terpadu (posyandu) yang berjumlah sekitar 1,5 juta orang di Indonesia.

“Program Ganjar-Mahfud memberikan insentif kepada kader-kader posyandu. Posyandu di Indonesia, ada berjumlah 330.000 ribu lebih, dengan jumlah kader 1,5 juta. Tentu tidak berat bagi negara, kalau kita memang mau mencetak generasi unggul dengan cara semua warga negara kuat, semua warga negara itu sehat,” tandasnya. (lta/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
32o
Kurs