Kamis, 2 Mei 2024

Atikoh Petakan Masalah di Pasar Palembang, Sat-Set Tas-Tes Solusinya

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Siti Atikoh Supriyanti istri Ganjar Pranowo Capres nomor urut 3 blusukan ke Pasar 26 Ilir, Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), Jumat (12/1/2024). Foto : istimewa

Siti Atikoh Supriyanti istri Ganjar Pranowo Capres nomor urut 3 melakukan blusukan ke Pasar 26 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (12/1/2024).

Dalam momen tersebut, Atikoh memetakan masalah yang dihadapi masyarakat di akar rumput. Salah satu yang menjadi sorotan adalah rendahnya daya beli masyarakat karena adanya kenaikan harga pokok.

“Di sini tadi sayur-sayuran ternyata naik juga. Terutama bahan untuk pembuatan pempek, seperti timun, itu kan hampir setiap hari mereka pakai,” kata Atikoh usai blusukan.

Sayangnya, kenaikan harga pokok tak lantas ikut membuat sejumlah makanan khas Palembang, pempek, ikut naik. Oleh karenanya, pengrajin pempek pun harus menekan angka produksi agar tak sepi pembeli.

“Terus sagu, ikan (juga naik), meskipun itu menjadi bahan baku untuk pembuatan pempek, tapi harganya relatif stabil,” ujarnya.

Atikoh juga mendengar curhatan para pedagang pasar dan pembeli yang ada di lokasi. Curhatan mereka ditampung untuk kemudian dirumuskan dalam program kerakyatan Ganjar-Mahfud.

“Tadi beberapa sempat ada yang mengatakan kemampuan untuk membeli bahan pokok, terus keluhan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Terus tadi ada juga ibu yang mengeluh tidak mendapatkan manfaat dari bansos sama masalah pendidikan,” kata Atikoh.

“Tadi sembari saya memantau harga ada beberapa yang menyampaikan aspirasi seperti itu, tapi ada juga pedagang ya, sama sih seperti di tempat lain, ingin adanya kestabilan harga, sehingga mereka akan lebih mudah menerapkan harga-harga jual mereka juga,” ungkapnya.

Dijelaskan Atikoh, jargon sat-set dan tas-tes Ganjar-Mahfud merupakan solusi tepat menuntaskan masalah-masalah tersebut. Karena, ada birokrasi yang harus dibenahi sehingga rantai pasok dari petani hingga masyarakat bisa berjalan baik.

“Tentu bagaimana manajemen ya. Yang pertama rantai pasok, maupun dari stok gudang itu. Misalnya ketika panen raya, itu harapannya ada gudang. Sekarang sudah ada, Bulog tapi kan tidak menyerap seluruh kebutuhan, lebih difokuskan kepada beras, tapi itu juga efek dominonya kepada yang lain juga panjang,” ujarnya.

Selain itu, kata Atikoh, jika Ganjar-Mahfud terpilih, maka yang pertama akan diurusi adalah distribusi dan mata rantai supply-demand barang. Menurutnya itu bisa diatur oleh negara.

“Bagaimana upaya pemerintah untuk menyerap ketika panen raya sehingga nanti harganya juga stabil. Kemudian kalau ada kekurangan, pemerintah juga melakukan operasi pasar,” ujarnya.

Jika hal ini dilakukan, lanjut mantan wartawan ini, maka tak ada lagi lonjakan harga bahan pokok, sehingga terjadi kestabilan harga, sehingga masyarakat lebih sejahtera.

“Jadi bagaimana kita akan mengefisienkan itu, sehingga nanti harganya harga yang fair, baik petani maupun dari konsumen, dan pedagangnya sama-sama diuntungkan,” pungkasnya.(faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
31o
Kurs