Jumat, 3 Mei 2024

Kesadaran Tentang Depresi Jadi Bantuan Pertama yang Penting

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Depresi. Foto: Pixabay

dr. Eva Suryani, Sp.KJ Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia mengatakan, meningkatkan kesadaran tentang depresi merupakan salah satu langkah pertama untuk mendapat pertolongan yang dibutuhkan.

Kondisi penderita gangguan kesehatan jiwa, termasuk depresi, jika tidak segera ditangani maka akan menjadi buruk.

“Depresi itu seperti samudera biru yang dalam. Orang dengan depresi sering merasa seperti tenggelam di bawah ombak. Depresi juga datang pada berbagai tingkat kedalaman; semakin dalam depresinya, semakin gelap warnanya,” kata dr. Eva dalam keterangan pers diterima Antara, Senin (12/12/2022).

“Orang harus menyadari bahwa memahami kondisi dan gejalanya dapat membantu pasien. Ketidakseimbangan kimia dapat menyebabkan depresi, namun depresi dapat dikelola dan diobati oleh tenaga kesehatan profesional,” imbuhnya.

Negara-negara Asia Tenggara memiliki prioritas rendah terhadap kesehatan jiwa. Di kawasan ini, depresi juga tidak dipahami secara baik, sehingga stigma dan kesadaran yang rendah bisa menghambat dalam proses pengobatan. Dampaknya pasien terus merasa frustasi dan tidak berdaya.

Pada 2018, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan jiwa emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih 15 tahun mengalami depresi.

Johnson & Johnson perusahaan kesehatan dan gaya hidup menggelar edukasi tentang depresi yang berjudul “#MoreThanBlue” untuk meningkatnya kesadaran terhadap depresi dan pentingnya mencari pengobatan.

Pada fase awal kampanye ini, Johnson & Johnson Indonesia memperkenalkan karakter Alex yang dikembangkan oleh Janssen perusahaan farmasi dari Johnson & Johnson.

Perusahaan ingin menyebarkan edukasi tentang depresi melalui karakter dan cerita komik sehingga masyarakat umum dan generasi muda bisa belajar dan mengenal, dampaknya, serta tanda dan gejala untuk mengenali depresi.

Program ini mendorong orang untuk mendapatkan informasi (mengenali tanda-tanda depresi dan dampaknya), mendapatkan screening (menyadari bahwa mereka tidak sendirian dan dapat disembuhkan), dan mendapatkan bantuan (berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional dan menerima perawatan yang tepat).

“Kampanye #MoreThanBlue membahas masalah ini dan mendorong masyarakat untuk memahami penyebab, gejala, dan mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkan dari para ahli,” ujar Devy Yheanne Country Leader of Communications & Public Affairs for Johnson & Johnson Pharmaceutical in Indonesia & Malaysia.(ant/tik/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs