Jumat, 3 Mei 2024

Pemkot Terus Berbenah, Tiga Museum Khusus Surabaya Segera Diresmikan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Wiwiek Widayanti Kadis Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya (tengah) saat mempersiapkan arsip di pendapa Gedung Nasional Indonesia, Rabu (15/11/2017). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Pemkot Surabaya sedang menyelesaikan persiapan peluncuran tiga museum khusus berkaitan tiga tokoh pahlawan di Surabaya.

Tiga museum itu antara lain, rumah tinggal Hadji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto di Jalan Peneleh, Gedung Nasional Indonesia (GNI) yang didirikan oleh Dr. Soetomo di Jalan Bubutan, dan rumah wafat Wage Rudolf (W.R.) Soepratman di Jalan Mangga, Tambak Sari.

Wiwiek Widayanti Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya mengatakan, persiapan di Rumah H.O.S. Tjokroaminoto sudah selesai.

“Sekarang kami sedang mengerjakan di sini, di GNI ini, yang berkaitan dengan Dr. Soetomo. Berikutnya kami tinggal menata di rumah wafat W.R.Soepratman,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, di GNI, Rabu (15/11/2017) sore.

Dinas Arsip dan Perpustakaan, dalam persiapan peresmian tiga museum ini bertugas mengumpulkan arsip-arsip berkaitan ketiga tokoh. Baik arsip tekstual, foto, maupun beberapa barang berkaitan ketiga tokoh yang telah diakuisisi.

Saat suarasurabaya.net berkunjung ke GNI sore ini, kebetulan Wiwiek sedang memimpin pemasangan beberapa arsip foto tentang Dr. Soetomo dan melengkapinya dengan narasi.

Pendapa GNI yang sebelumnya sempat berfungsi sebagai gedung serbaguna yang dikelola Dinas Pariwisata Kota Surabaya (baik untuk resepsi pernikahan atau kegiatan lainnya) akan menjadi bagian dari museum khusus Dr. Soetomo.

Pendapa itu telah direstorasi, lantainya diperbarui, beberapa bagian pendapa seperti langit-langit dan pilar-pilar kayu bagian luarnya diperbarui dengan material triplek jati.

Beberapa papan sudah berdiri di dalam pendapa itu sebagai media pamer arsip foto-foto, baik foto-foto Dr. Soetomo maupun foto-foto seputar kegiatan di GNI, yang akan dilengkapi dengan narasi penjelasan foto-foto itu.

Sementara, beberapa barang berkaitan Dr. Soetomo ditempatkan di gedung dua lantai, di sebelah barat pendapa. Beberapa di antaranya, ada barang-barang milik Dr. Soetomo yang dahulu dipakai saat berpraktik sebagai dokter.

Di lantai dua bangunan itu telah ditata rapi beberapa barang Dr. Soetomo, mulai dari jas dokter yang biasa dipakai oleh Dr. Soetomo, beberapa kateter, tabung-tabung laboratorium, juga kursi pasien milik tokoh pergerakan di Surabaya itu.

Wiwiek mengatakan, barang-barang itu adalah hasil penelusuran dari Dinas Arsip dan Perpustakaan ke berbagai instansi dan lembaga. Salah satunya ke Fakultas Kedokteran Unair.

“Dahulu, Fakultas Kedokteran Unair itu bernama NIAS (Nederlands Indische Artsen School). Kami bertemu dengan Prof. Indropo (Agusni) yang sangat peduli dengan Dr. Soetomo, dan beliau juga kolektor. Barang-barang ini kami akuisisi dari beliau,” ujarnya.

Dinas Arsip dan Perpustakaan juga melakukan penelusuran arsip-arsip berkaitan W.R. Soepratman. Penelusuran ini, menurut Wiwiek, bahkan dilakukan sampai ke Purworejo, Jawa Tengah, tempat lahir pencipta lagu Indonesia Raya itu.

Wiwiek mengatakan, di Purworejo, Dinas Arsip sempat mewawancarai keponakan dan cucu W.R. Soepratman serta mendapatkan beberapa arsip tekstual.

Selain itu, Dinas Arsip juga mendapatkan foto kondisi asli bangunan rumah lahir W.R. Soepratman dan juga foto kondisi terkini bangunan yang telah direstorasi oleh Pemkab setempat.

Di lokasi itu juga, Dinas Arsip mendapatkan barang yang menurut Wiwiek sangat penting sampai akhirnya diakuisisi dan dibawa ke Surabaya untuk diletakkan di rumah wafat tokoh itu.

“Kami mendapat dipan, yang dipertimbangkan dan diyakini sebagai dipan tempat W.R. Soepratman lahir. kami akuisisi dipan itu dan kami bawa ke Surabaya untuk kami tempatkan di rumah Jalan Mangga,” katanya.

Tinggal menata, demikian kata Wiwiek, sebelum museum W.R. Soepratman diresmikan oleh Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya. Namun dia belum bisa memastikan kapan peresmian itu akan dilakukan.

Wiwiek mengatakan, Risma Wali Kota Surabaya memang berencana untuk meresmikan tiga museum itu tahun ini. Sedangkan beberapa waktu lalu, Risma mengatakan, peresmian itu rencananya dilakukan pada November ini.

Widodo Suryantoro Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, ketika ditanya kapan rencana peresmian tiga museum juga tidak memberikan jawaban yang detail.

“Tunggu jadwal dari protokol/humas,” demikian jawaban Widodo singkat, melalui pesan internet WhatsApp, Rabu sore.(den/rst)

Teks Foto:
– Jas dokter yang pernah dipakai oleh Dr. Soetomo.
– Barang-barang praktik kedokteran milik Dr. Soetomo yang dikumpulkan di lantai dua bangunan museum Dr. Soetomo.
(Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
32o
Kurs