Jumat, 26 April 2024

Cara Mengetahui Nilai Tabungan Sudah Ideal Atau Belum

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi

Aset lancar yang terdiri dari tabungan, kas, maupun setara kas memiliki nilai ideal yang harus disesuaikan dengan nilai kekayaan bersih.

Ketika aset lancar terlalu besar, bisa jadi nilai investasi untuk masa depan nilainya masih kecil. Sementara jika terlalu sedikit, maka upaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari tentunya terganggu. Namun jika dibiarkan, standar hidup dapat mengalami penurunan.

Jumlah aset lancar yang sedikit disebabkan oleh banyak hal, beberapa di antaranya karena tingginya kewajiban membayar utang, pengeluaran yang terlalu besar, atau karena terlalu agresif dalam berinvestasi.

Lantas bagaimana cara mengetahui apakah nilai tabungan saat ini sudah ideal atau malah sebaliknya?

Pertama, cari tahu besaran kekayaan bersih. Sebelum mengetahui sehat atau tidaknya nilai tabungan, ketahuilah besaran nilai kekayaan bersih dengan membuat neraca. Setelah mengetahui jumlah total aset dan utang, maka langkah selanjutnya untuk mengetahui nilai kekayaan bersih adalah dengan mencari hasil selisih antara total aset dan utang.

“Rasio aset lancar ideal adalah 15% hingga 20% dari kekayaan bersih,” tulis Lifepal dalam keterangan tertulis dari yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (8/1/2021)

Besaran aset lancar juga akan sangat bergantung pada kebutuhan dana darurat seseorang dan jumlah tanggungan. Dengan memiliki aset lancar setara 15-20 persen kekayaan bersih, orang yang bersangkutan tentu memiliki dana darurat yang minimal setara enam kali pengeluaran bulanan.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika aset lancar di bawah 15 persen?

Pertama, buat target untuk memulihkan nilai aset lancar. Setiap tujuan keuangan harus disertai dengan jangka waktu karena tanpa jangka waktu, mustahil untuk menentukan ke mana harus menempatkan dana. Buat skema kapan ingin melihat jumlah tabungan mencapai nilai ideal. Apakah dalam satu tahun, satu setengah tahun, atau kurang dari setahun.

Selanjutnya investasikan sisa dana di tabungan. Ketika target pemulihan aset lancar berada dalam rentang waktu satu tahun atau kurang dari setahun, maka ambil dana tersebut maksimal 50 persen dari persediaan total untuk diinvestasikan ke instrumen rendah risiko.

Ketika Anda hanya menyimpannya di tabungan, maka pertumbuhan dana tersebut akan sangatlah lambat. Alhasil, rencana untuk memulihkan nilai rasio aset lancar menjadi semakin lama. Pilihlah instrumen investasi rendah risiko yang memiliki fluktuasi nilai stabil, bisa di-top up kapan saja, serta memiliki imbal hasil yang mengalahkan deposito. Instrumen itu bisa berupa reksa dana pasar uang dan juga pendapatan tetap.

Langkah ketiga, sisihkan secara rutin dana minimal 10 persen dari penghasilan per bulan. Jangan hanya melakukan lump sum dengan menggunakan sisa dana di tabungan untuk memulihkan aset lancar. Lakukan pula investasi berkala setiap bulan dengan menyisihkan minimal 10% dari total penghasilan per bulan Anda.

Terakhir, tetap jaga pengeluaran saat proses ini berlangsung. Ketika proses pemulihan aset lancar ini berlangsung, jaga baik-baik pengeluaran Anda. Fokuslah pada pengeluaran yang bersifat kebutuhan dan kewajiban terlebih dulu. Bila masih ada dana tersisa, bisa dialokasikan ke hal-hal yang bersifat hiburan atau gaya hidup.(dfn/ipg)

 

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs