Minggu, 28 April 2024

PDRB Pariwisata Jatim Mulai Meningkat Tiap Triwulan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa waktu menghadiri gelaran East Java Tourism Award (EJTA) Tahun 2022 di Batu, pada Sabtu (10/12/2022) malam. Foto: Humas Pemprov Jatim.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Pariwisata Jawa Timur Tahun 2022 terus mengalami peningkatan secara signifikan setiap triwulannya. Pada tahun ini PDRB Pariwisata mencapai 5,6 persen.

Berdasarkan data Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Jatim, pada triwulan (TW) I 2022 PDRB atas dasar harga berlaku sektor pariwisata adalah Rp36.986,76 miliar.

Pada TW II meningkat menjadi Rp38.243,41 miliar dan meningkat lagi pada TW III menjadi Rp39,408,48 miliar.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menyebut kalau sektor pariwisata sebagai penyumbang kekuatan ekonomi di Jatim. Pasalnya peningkatan itu bakal merambah ke sektor hotel, makanan, transportasi dan UKM hingga Industri Kreatif.

Selain PDRB, peningkatan juga terjadi pada jumlah wisatawan yang datang ke Jatim. Hingga Oktober 2022, telah terjadi peningkatan signifikan dari tahun 2021.

“Tercatat 45.660 kunjungan wisatawan mancanegara dan 52.731.514 kunjungan wisatawan nusantara ke Jatim,” kata Khofifah, Minggu (11/12/2022).

Tren positif di sektor pariwisata Jatim tersebut juga terus didorong dengan potensi 1.316 Daya Tarik Wisata yang ada. Angka tersebut terdiri dari 449 wisata alam, 354 wisata budaya, 513 wisata buatan dan 596 Desa Wisata.

Selain itu di Jatim juga tercatat ada 7.889 usaha industri pariwisata restoran bintang dan non bintang, 1.576 hotel dan 1.743 homestay yang tersebar di 38 Kab/Kota se-Jatim.

Sebagai informasi, pernyataa Khofifah itu disampaikan pada gelaran East Java Tourism Award (EJTA) Tahun 2022 di Ballroom The Singhasari Resort Kota Batu, pada Sabtu (10/12/2022) malam.

Dalam gelaran EJTA tercatat ada 68 penghargaan dari 11 kategori diberikan kepada desa wisata, tempat wisata, kuliner, pegiat seni hingga kesenian asli Jatim.

“Jadi mem-promote potensi lokal menjadi bagian yang penting. Problemnya adalah di Infrastruktur untuk mengakses area-area yang keindahannya luar biasa. Bersama-sama pemerintah dari Desa, Kecamatan, Kabupaten hingga Provinsi untuk membangun aksesibilitas bersama,” pungkasnya.(wld/gat/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs