Jumat, 3 Mei 2024

Jamaah Haji Indonesia Manfaatkan Waktu di Sela Ibadah untuk Belanja Oleh-oleh

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan
Pedagang oleh-oleh di Markaziyah Selatan. Foto: Eddy suarasurabaya.net

Selain beribadah, para jamaah calon haji di tanah suci menggunakan waktunya untuk berbelanja. Lokasi maktab kloter 1 Embarkasi Surabaya berada di Madinah tepatnya Markaziyah selatan yang juga merupakan kawasan perdagangan. Banyak toko di sana menjual berbagai barang, mulai garmen, makanan, aksesoris dan beragam oleh-oleh.

Baju-baju gamis khas padang pasir dijual mulai dari harga 10 real sampai 100 real lebih atau sekitar Rp35 ribu sampai Rp400 ribu. Untuk sorban syaikh yang dijual di Madinah harganya mulai 5 real sampai 35 real.

Tidak sedikit jemaah calon haji yang memilih belanja di Madinah, sehingga di Mekkah hanya tinggal menjalankan ibadah tanpa belanja. Di Madinah, banyak jemaah calon haji membelanjakan living cost-nya sebesar 1500 real atau sekitar Rp6 juta lebih untuk belanja perhiasan.

Lokasi favorit jemaah calon haji Indonesia berbelanja perhiasan adalah di Markaziyah utara, harganya sekitar Rp600 ribu pergramnya. Meskipun harganya lebih mahal daripada di tanah air, ada semacam sugesti bahwa perhiasan emas di tanah suci ini lebih berharga.

Sementara untuk berbelanja kurma, ada satu tempat yang terkenal di Madinah. Letaknya sekitar 200 meter dari Masjid Nabawi arah ke barat daya, sekitar jalan raya Quba dekat masjid Umar bin Khottob. Pasar ini buka mulai pukul 08.00 sampai 22.00 waktu setempat. Khusus kurma Madinah, ada 3 macam yang banyak dijual yakni ajwa, ambhar dan safawi. Yang paling banyak dicari jamaah adalah kurma ajwa karena ada hadist dalam kumpulan Bukhori yang menganjurkan makan kurma jenis ajwa ini.

Khusus untuk kurma jenis ajwa dan ambhar, para pedagang di Madinah mengharamkan pembelinya untuk mencicipi. Jadi kalau sepakat harga, harus dibeli tanpa boleh mencicipinya.

suarasurabaya.net belum mengeksplorasi kawasan belanja di Mekkah. Namun maktab yang JCH tinggali, kawasan mahbas jin ada banyak toko yang potensial bisa dikunjungi untuk beli oleh-oleh. Harganya untuk garmen dan sorban relatif lebih murah daripada di Madinah untuk jenis barang yang sama.

Untuk barang-barang grosiran, suarasurabaya.net sempat mengunjungi pasar jakfariyah. Letaknya sekitar 1 km dari Masjidil Haram, dekat masjid jin dan pemakaman ma’la. Pasar ini menjual beragam keperluan ibadah, perhiasan, jam tangan sampai alat elektronik. Kalau mau belana di pasar ini, tawarlah harga serendah-rendahnya karena pedagangnya pasang harga awal sangat tinggi. Untuk komunikasi, para pedagang di pasar jakfariyah sedikit bisa berbahasa Indonesia.

Pedagang di Mekkah maupun Madinah mengambil kesempatan dengan menawarkan dagangannya ke jemaah calon haji asal Indonesia. Mereka akan mulai dengan obrolan tentang Indonesia sebelum transaksi. Beberapa pedagang di Madinah, sangat akrab denga Indonesia, mereka bahkan bisa menyebutkan nama-nama daerah di beberapa kota seperti di Surabaya atau Makassar.

Kalau memutuskan belanja oleh-oleh di tanah suci, sebaiknya mempertimbangkan manafaat barang yang mau dibeli. Karena daya tampung bagasi koper di pesawat untuk pulang ke tanah air dibatasi, tdak lebih dari 35 kg. Tas yang diperbolehkan dibawa pun hanya tiga yakni tas koper, tas tenteng dan tas pinggang. Jika lebih dari itu dilarang.

Kalau memang belanjaan oleh-oleh sangat banyak, bisa menggunakan jasa cargo yang biasanya menghampiri maktab. Biayanya sembilan real perkilogram sampai ke tanah air paling lama limabelas hari. Syaratnya tidak boleh mengirim air zam-zam. (edy/dwi/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
30o
Kurs