Senin, 29 April 2024

Soal Terorisme, Gubernur Minta Peran Babinkamtibmas Lebih Intensif

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan

Masih adanya jaringan teroris di Jatim membuat Soekarwo Gubernur Jatim meminta Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) lebih intensif melakukan pengawasan dan sosialisasi bahaya terorisme ke masyarakat.

Permintaan pria yang biasa dipanggil Pakde ini merupakan buntut penangkapan teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Mojokerto, Sabtu (19/12/2015) malam lalu.

“Kapolda dan Pangdam agar mengintensifkan kembali peran Babinkamtibnas, yaitu mengontrol rumah sekitarnya, agar gerak para pelaku teroris ini bisa dipersempit lagi,” ujarnya usai sidang paripurna di DPRD Jatim, Senin (21/12/2015).

Gubernur mengatakan, dalam antisipasi terorisme ini Pemprov Jatim juga akan melibatkan seluruh Organisasi Masyarakat (Ormas) yang ada.

Beberapa yang diminta untuk terlibat antara lain Banser, pemuda Nahdatul Ulama (NU), pemuda Muhammadiyah, serta pemuda gereja.

“Kami (pemprov Jatim, red) sudah berkoordinasi dengan pak Kapolda bahwa pengamanan di Jatim akan diperketat tidak hanya oleh polri dan TNI, tapi juga dilibatkan seluruh elemen masyarakat dan ormas di Jatim,” katanya.

Secara umum, Pakde Karwo menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan turut menjaga keamanan di lingkungan masing-masing.

“Kalau ada gerak-gerik tetangga atau warga asing yang mencurigakan, kami berharap warga segera melapor ke petugas babinkamtibnas TNI atau Polri, biar segera diatasi,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggerebek rumah di Desa Sambiroto, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Sabtu malam lalu.

Pemilik rumah tersebut yang bernama TGH diduga terlibat terorisme.

Selain itu, pada malam yang sama Densus juga menggerebek rumah terapi di Jalan Empu Nala Nomor 78, Balongsari, Magersari, Kota Mojokerto.

Tiga orang pria terduga teroris diamankan di rumah yang dikenal sebagai Rumah Terapi itu, karena diduga berencana melakukan teror peledakan bom saat perayaan natal dan tahun baru di beberapa rumah ibadah dan markas aparat, baik Polri maupun TNI.

Pelu diketahui, empat terduga teroris yang berhasil diamankan dalam waktu yang hampir bersamaan tiga diantaranya ditangkap di Mojokerto dan satu orang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di wilayah Gresik.

Pihak kepolisian juga menduga bahwa para terduga merupakan jaringan Jamaah Islamiyah (JI) serta tergabung dalam jaringan teroris Al-Qaedah. (den/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
32o
Kurs