Senin, 29 April 2024

Tebu Ireng Gandeng LIPI Untuk Tingkatkan Kawasan

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Pesantren Tebu Ireng yang terletak di Jombang, Jawa Timur, menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk meningkatkan mutu sumber daya di kawasan lembaga pendidikan berbasis agama tersebut berada.

“Kami menggandeng LIPI untuk meningkatkan mutu sumber daya di sini baik alam maupun manusianya sendiri,” kata Salahuddin Wahid yang akrab dipanggil Gus Solah Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng tersebut saat dihubungi Antara dari Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015).

Gus Solah juga mengatakan pihaknya baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan LIPI pada hari Minggu tanggal 31 Juli 2015 lalu untuk menerapkan aneka penemuan baru dari lembaga tersebut.

“Bentuk kerjasamanya antara lain mengolah kunyit dengan teknologi sehingga yang tadinya harga Rp30 ribu setiap kilo bisa menjadi Rp800 ribu. Naik 20 kali lipat,” ujarnya.

Sementara itu, Bambang Subiyanto Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI mengatakan pihaknya menyambut baik perjanjian kerja sama tersebut dengan pertimbangan lembaga pendidikan tersebut memiliki SDM yang terdidik.

“Pertimbangannya karena pesantren ini memiliki potensi SDM, lingkungan dan anggaran yang tujuan utamanya agar ketika para santri siap keluar, mereka sudah memiliki bekal teknologi yang mungkin bisa dikembangkan di daerahnya untuk kegiatan ekonomi,” kata Bambang.

Ini juga, kata Bambang, terkait dengan program taman teknologi yang dikembangkan oleh Pesantren Tebu Ireng. Contoh dari penerapan taman teknologi Tebu Ireng tersebut adalah seperti dalam pertanian padi yang pada awalnya 7 ton dan dengan implementasi dari teknologi benih dan pupuk bisa diproduksi menjadi 12 ton.

“Nah proses pembuatan pupuknya di taman teknologi itu tadi jadi santri dan masyarakat sekitar yang petani kita beri informasi teknologi, anggaran dari tebu ireng untuk buat alat, kita yang bimbing teknologinya sampai benar-benar jadi usaha,” ujarnya.

Selain pertanian padi, Bambang juga mengatakan nantinya akan diterapkan teknologi pengalengan bagi peganan unggulan seperti lele. Lalu air kesehatan dengan tingkat keasaman (ph) delapan.

“Itu kita bisa coba, misal di sini ada sumber air itu kita coba tempatkan teknologi di sini, tentunya yang memelihara nanti tebu ireng nah itu jadi usahanya tebu ireng dengan harapan meningkatkan ekonomi sekitar juga,” kata dia. (ant/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs