Senin, 29 April 2024

Bentuk Revolusi Mental, HDCI Berikan Beasiswa Tiap Tahun

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Salah seorang model bergaya diatas motor besar Harley Davidson. Foto : Bruriy suarasurabaya.net.

Ratusan komunitas Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Surabaya menggelar baksos di kantor Sekretariat House Of Bikers Surabaya (HOBIS ) di Jalan HR Muhammad, Surabaya, Sabtu (4/6/2016).

Tony Wahyudi Ketua HDCI Surabaya mengatakan, baksos yang dilakukan itu mulai dari donor darah hingga memberikan santunan pada anak yatim piatu atau anak kurang mampu. Ingin mendekatkan, dan menyikapi mengenai pemilik kendaraan besar seperti Harley Davidson itu terkesan orang yang mempunyai banyak duit.

“Lebih mengimplementasikan revolusi mental. Salah satunya mendekatkan diri ke masyarakat dengan melakukan kegiatan sosial, memberikan bantuan sosial dua bulan sekali. Kemudian memberikan beasiswa kepada anak kurang mampu tiap tahun sekali, dengan 6 anak,” kata Tony Wahyudi, kepada suarasurabaya.net, Sabtu (4/6/2016).

Dia juga menginformasikan, semua masyarakat bisa mendapatkan bantuan sosial dari HDCI Surabaya. Seperti beasiswa, untuk anak kurang mampu memberikan bantuan ambulance gratis. Syaratnya, masyarakat itu bisa mengajukan proposal ke kantor Sekretariat HDCI di Jalan HR Muhammad, Surabaya.

“Nantinya, dari tim HDCI akan mensurvei, baru memberikan bantuan beasiswa hingga lulus sekolah,” kata Tony.

Tony pun menjelaskan, mengenai kenapa motor besar seperti Harley Davidson itu harus mendapatkan pengawalan? Sebab, semua motor Harley di atas 1600 cc. Apabila tidak dilakukan pengawalan, justru akan menimbulkan kemacetan, karena mesin motor itu harus mempunyai turbelensi yang cukup besar.

“Tapi, pengawalan itu hanya ada kegiatan saja. Tidak selalu setiap motor besar Harley saat berada di tengah jalan itu harus mendapatkan pengawalan, terkadang juga tidak ada pengawalan,” ujarnya.

Untuk itu, kata Tony, HDCI Surabaya selalu melakukan sosialisasi safety riding pada semua pemilik motor besar. Agar tidak melakukan arogansi saat mengendarai motor.

“Seminggu sekali saat kita berkumpul selalu membicarakan mengenai safety riding. Dan meminta, agar saat mengendarai motor jangan terlihat kesan arogan di jalan, karena jalan itu tidaklah milik kita sendiri tapi milik semua orang,” ujar Tony. (bry/bid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
32o
Kurs